Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tommy Soeharto Banggakan Ayahnya

Dalam pembukaan pidatonya Tommy mengatakan bangsa Indonesia sekarang ini sedang diselimuti oleh sejumlah persoalan.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tommy Soeharto Banggakan Ayahnya
Dokumen Partai Berkarya
Pembukaan pelatihan Caleg Partai Berkarya di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu, (22/7/2018) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau yang karib disapa Tommy Soeharto membuka acara Pendidikan dan pelatihan calon legislatif partai berkarya, di Kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu, (22/7/2018).

Dalam pembukaan pidatonya Tommy mengatakan bangsa Indonesia sekarang ini sedang diselimuti oleh sejumlah persoalan.

"Situasi dan kondisi yang sulit bagi rakyat, persoalan kedaulatan yang mempengaruhi Ketahanan Nasional kita, sungguh harus segera diusahakan solusi dan pemecahannya," katanya.

Dalam menghadapi perosalan tersebut Tommy mengatakan Indonesia tidak boleh bergantung pada bangsa asing.

Baca: Polisi Buru Pelaku Pembuangan Bayi di Pasar Loak Surabaya

Justru sebaliknya menurut Tommy, Indonesia harus memiliki kedaulatan. Salah satunya kedaulatan pangan.

"Kita harus memiliki kedaulatan pangan karena persoalan inilah yang ke depan akan jadi hal yang sangat penting yang berpengaruh pada eksistensi sebuah bangsa," katanya.

Dalam pidatonya tersebut Tommy kemudian menceritakan kedaulatan bangsa Indonesia dalam bidang pangan pada era kepemimpinan ayahnya, Presiden ke dua Indonesia, Soeharto.

Berita Rekomendasi

Pada saat itu ayahnya diberi penghargaan dari badan Perserikatan bangsa-bangsa di bidang pangan Food and Agriculture Organization (FAO) karena sukses menghadirkan kedaulatan pangan.

"Berkaitan dengan pangan, saya ingat, pada tahun 1984 almarhum Presiden Soeharto dianugerahi sebuah medali bertuliskan ”from rice importer to self sufficiency” dari Food and Agriculture Organization (FAO) juga di tahun 1986 dianugerah medali emas karena prestasinya itu," katanya.

Pada saat itu menurut Tommy indonesia bukan negara penerima bantuan, melainkan pemberi bantuan.

Baca: Amir Kedapatan Simpan Zenith di Jok Motor saat akan Transaksi di Depan Hotel

Indonesia memberikan bantuan bibit beras dan teknis pengelolaan kepada negara negara di kawasan Asean dan Afrika.

Menurut Tommy Indonesia harus dapat mengembalikan kondisi tersebut. Kedaulatan pangan sangatlah penting, karena akan menunjang kedaulatan bangsa.

"Krisis pangan dunia yang sedang kita hadapi bersama, akan menjadi alat bagi bangsa-bangsa lain untuk saling menguasai secara Geopolitik. Bangsa yang besar ini kini sedang dikepung oleh berbagai kekuatan yang akan mengikis keutuhan kita," katanya.

Baca: Akan Lepas Masa Lajang, Baim Wong Kenang Perjuangan Melamar Paula Verhoeven Lewat Video

Kondisi tersebut menurut Tommy yang sekarang dilupakan. Para politisi saat ini hanya sibuk untuk berebut kekuasaan, tanpa berpikir esensi kekuasaan tersebut untuk memajukan rakyat.

"Kita lupa bekerjasama sebagai satu tubuh, lupa tentang gotong royong. Kita semua terbuai, hingga lupa makna dari keikhlasan, ikhlas untuk membangun bangsa dan negara dengan peran dan fungsi kita masing-masing sebagai putera-puteri bangsa," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas