Pengawal Ungkap Cara Soeharto Hadapi Momen Pesawat Diincar Sniper saat Kunjungi Bosnia
Saat itu, pesawat Soeharto terus diincar oleh senjata kaliber 12,7 mm. Sjafrie pun memberitahukannya pada Soeharto
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
/TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Dua sahabat lama saling bertemu tentu sangat membahagiakan. Itulah gambaran pertemuan mantan PM Singapura Lee Kuan Yew dengan mantan Presiden Soeharto. Saat mengantar tamunya pulang, Soeharto kelihatan sumringah dan sehat (tanpa kursi roda). Dia menebar senyum dan melambaikan tangan. Lee Kuan Yew meninggalkan kediaman Jenderal Besar Soeharto di Jalan Cendana 8, Jakarta Pusat, pukul 12.50 WIB, Rabu (22/2/2006) (TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA)
TRIBUNNEWS.COM - Nama Soeharto tentu bukanlah sosok yang asing bagi masyarakat Indonesia.
Satu penyebabnya tentu karena Soeharto merupakan presiden kedua Indonesia.
Selama memimpin Indonesia, Soeharto juga banyak mengunjungi negara lain.
Satu di antaranya adalah kunjungannya ke Sarajevo, Bosnia.
BACA: Jelang Hari Mangrove Sedunia, Susi Pudjiastuti Lakukan Kunjungan ke Pulau Pari
Mantan Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden, Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan kunjungan itu dilakukan Soeharto pada tahun 1995.
Kunjungan ke Sarajevo itu dilakukan Soeharto usai mengunjungi Kroasia.
Berita Rekomendasi
Sjafrie mengatakan, dia mendapatkan kabar saat itu baru saja ada pesawat yang ditembaki di sekitar tempat itu.