Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ombudsman Minta Mendikbud Tidak Memaksakan UNBK di Daerah Terpencil

Ahmad Sobirin mengatakan permasalahan-permasalahan dibeberapa daerah terkait UNBK diantaranya server yang sering down.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ombudsman Minta Mendikbud Tidak Memaksakan UNBK di Daerah Terpencil
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah peserta menjawab soal Bahasa Indonesia yang tertera pada komputer saat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018 hari pertama di SMP Negeri 2, Jalan Sumatera, Kota Bandung, Senin (23/4/2018). Pelaksanaan UNBK tingkat SMP di Kota Bandung serentak diselenggarakan di 245 sekolah yang diikuti sebanyak 37.186 peserta. Ujian akan berlangsung hingga Kamis (26/4/2018), dengan mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Ombudsman RI Ahmad Suaedy meminta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI tidak memaksakan melakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)  di daerah terpencil.

"Saran penting terkait penyelenggaraan ujian nasional diwilayah kategori daerah terpencil dan 3 T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal), Ombudsman RI meminta Kemendikbud agar sekolah yang berada di wilayah tersebut tidak dipaksakan menyelenggarakan ujian dengan basis komputer namun berbasis kertas pensil," ujar Ahmad di Ombudsman RI, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018).

Kepala Keassistenan tim tujuh Ombudsman RI, Ahmad Sobirin mengatakan permasalahan-permasalahan dibeberapa daerah terkait UNBK diantaranya server yang sering down.

"Servernya ada masalah ada beberapa daerah servernya down saat ujian kemudian listriknya padam terutama yang UNBK," ujar Sobirin.

Baca: 7 Siswa Bakal Diperiksa Polisi Terkait Bocornya Soal UNBK

Selain itu, Sobirin juga menemukan petugas yang melanggar dengan membawa alat komunikasi ke dalam ruang ujian.

"Pertama petugasnya kita temukan petugas itu melanggar pos UN seperti petugas membawa alat komunikasi didalam ruangan ujian," katanya.

Berita Rekomendasi

Selain membawa alat komunikasi beberapa pengawas juga kedapatan membiarkan peserta ujian saling bekerjasama

"Kemudian petugas membiarkan peserta ujian saling ngobrol dan saling kerjasama dengan temannya," kata Sobirin.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas