Wasekjen Demokrat Ungkap Upaya SBY Perbaiki Hubungan dengan Megawati
Salah satu contoh, kata Putu, kehadiran SBY di Istana 17 Agustus 2017 memenuhi undangan Presiden Jokowi.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Demokrat Putu Supadma Rudana angkat bicara mengenai pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Hasto sempat menyatakan 'keluhan musiman' SBY terjadi karena sebagai seorang bapak tentu mengharapkan yang terbaik bagi anaknya, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca: 1 Agustus, Pengendara yang Melanggar Perluasan Jalur Ganjil-Genap Kena Tilang
“Pak Hasto adalah contoh terbaik kader PDIP yang selalu memanaskan hubungan Demokrat dan PDIP. Kami yakin cukup banyak tokoh PDIP yang menginginkan hubungan PDIP dan Demokrat berjalan harmonis, khususnya hubungan antara Pak SBY dan Ibu Mega," kata Putu dalam keterangan tertulis, Kamis (26/7/2018).
"Salah satunya adalah Almarhum Taufik Kiemas," tambahnya.
Putu menuturkan sepengetahuannya SBY berupaya melakukan rekonsiliasi hubungan dengan Megawati Soekarnoputri.
Paling tidak, kata Putu, sudah lebih dari 10 kali SBY mengundang Megawati ke Istana sejak tahun 2005 selama masa kepresidenannya.
Baca: Sore Ini IHSG Ditutup Menguat ke Posisi 5.946,13 Poin
"Kita mudah menemukan fakta ini melalui rekam jejak digital. Bahkan, Pak SBY lah yang menjadi inspektur upacara saat pemakaman suami Ibu Megawati itu, sebagai penghormatan beliau kepada almarhum," ujar Putu.
Bahkan setelah tidak menjabat sebagai Presiden RI, lanjut Putu, SBY selalu berupaya untuk terus memperbaiki hubungannya dengan Megawati.
Karena SBY ingin memberikan contoh terbaik paling tidak untuk kader Demokrat dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Salah satu contoh, kata Putu, kehadiran SBY di Istana 17 Agustus 2017 memenuhi undangan Presiden Jokowi.
Pada saat itu, SBY juga bertemu dengan Megawati.
"Bahwa meski berbeda pandangan politik, tetapi tetap rukun dan jangan memecah persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.
Mengenai permintaan AHY sebagai cawapres, Putu menuturkan hal tersebut merupakan keinginan hampir seluruh kader Demokrat.
"Apa alasannya? Pertama, di hampir semua lembaga survei, mas AHY adalah cawapres terkuat untuk siapapun capresnya," ujarnya.
Alasan lainnya, Putu menuturkan potensi suara milenial serta Demokrat yang ingin bangkit di 2019.
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menanggapi enteng 'keluhan melankolis' Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait hubungannya dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Monggo silahkan lihat dalam jejak digital maupun media cetak, bahwa menjelang Pemilu pasti Pak SBY selalu menyampaikan keluhannya tentang Ibu Megawati. Padahal Ibu Megawati baik-baik saja. Selama ini beliau diam, karena beliau percaya terhadap nilai-nilai Satyam Eva Jayate, bahwa pada akhirnya kebenaranlah yang akan menang," ujar Hasto, dalam keterangan tertulis, Kamis (26/7/2018).
Hasto mengatakan 'keluhan musiman' SBY tersebut terjadi karena sebagai seorang bapak tentu mengharapkan yang terbaik bagi anaknya, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Seluruh pergerakan politik Pak SBY adalah untuk anaknya, sementara Ibu Megawati jauh lebih luas dari itu. Ibu Mega selalu bicara untuk PDI Perjuangan; untuk Pak Jokowi; untuk rakyat, bangsa dan negara, sementara Pak SBY selalu saja mengeluhkan hubungan itu," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.