Sindir Ngabalin, Wasekjen Demokrat: Istana Harus Mengatur Pola Komunikasi yang Lebih Beretika
Rifai mengaku sedih dengan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh pihak istana melalui stafnya, Ali Ngabalin, Jumat (27/7/2018).
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rifai Darus memberikan sindiran kepada Ali Mochtar Ngabalin yang menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama Deputi IV Bidang Komunikasi Publik Kantor Staf Kepresidenan (KSP).
Dikutip dari laman resmi Demokrat, Rifai mengaku sedih dengan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh pihak istana melalui stafnya, Ali Ngabalin, Jumat (27/7/2018).
"Dengan nada yang tinggi, jiwa ngotot yang luar biasa, bahkan seolah-olah mengetahui segala hal dan mampu mewakili keputusan presiden terhadap sesuatu yang belum tentu diputuskan oleh seorang presiden," tulis Rifai.
• Anas Urbaningrum Pastikan Tak Ada Barang Mewah yang Didapatkannya Selama Berada di Lapas Sukamiskin
Menurut Wasekjen Demokrat ini, Istana harus mengatur kembali pola komunikasi dan menempatkan orang yang lebih beretika dalam berkomunkasi politik.
Karena suara istana bisa menjadi sumber perpecahan bangsa.
"Jika istana salah dan keliru dalam melakukan komunikasi politik kepada publik, maka suara dari istana akan menjadi sumber perpecahan bangsa ini," tambah Rifai.
Ia juga membandingkan cara berkomunikasi politik Ngabalin dengan Ketua Umum partainya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).