Berbagi Cerita, JK Bilang Tak Jamin Ketua Umum Partai Bisa Menang di Pilpres
Ia mengatakan saat maju di pilpres, 2 kali maju tanpa dukungan partai politik, sementara 1 kali maju dengan jabatan Ketua Umum Partai Politik.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla bercerita tentang pengalaman dirinya yang mengikuti 3 kali pemilihan umum atau Pemilu.
Ia mengatakan dirinya lah memegang rekor warga negara Indonesia yang paling sering mengikuti Pemilu.
JK tercatat, telah mengikuti 3 kali pemilihan calon presiden dan wakil presiden berturut-turut sejak tahun 2004 silam.
"Pemilihan langsung sudah 3 kali ini, menjelang 4 kali. Saya memegang rekor imIndonesia, tiga-tiganya saya ikuti. Dua kali menang, satu kali kalah," ujar JK dalam diskusi forum pimpred di Hotel Aryaduta, Tugu Tani, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2018).
Ia mengatakan saat maju di pilpres, 2 kali maju tanpa dukungan partai politik, sementara 1 kali maju dengan jabatan Ketua Umum Partai Politik.
Saat maju di 2009, JK menjabat sebagai Ketum Partai Golkar.
"Yang menarik semua saya menangi pada saat saya tak ada partai, artinya partai tidak mendukung saya. Pada saat saya ketum partai justru saya kalah," ujar Kalla.
Diketahui kini, setidaknya ada tiga Ketum partai pendukung Jokowi yang digadang-gadang menjadi Cawapres Jokowi.
Mereka adalah Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto; Ketum PPP, Romahurmuziy; dan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar.
JK seakan-akan mengingatkan Jokowi untuk tidak mengkaitkan nama besar sebagai Ketum Partai politik dapat meraih suara di pemilihan.
"Jadi tidak ada korelasi antara partai dengan kemenangan buktinya tanpa dukungan partai saya, saya menang, tapi saya jadi ketum saya kalah," katanya.