Cerita Manis Pahit Putra Putri Anak Presiden
"Itu keistimewaan banyak kemudahan fasilitas kita dapat terutama kalau kita pergi pasti kita mengenali kita,"
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra putri mantan Presiden RI berkumpul dalam acara ROSI 'Rumah Pemilu' di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (2/8/2018).
Mereka adalah Putri Soeharto, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), putra BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie, putri Abdurrahman Wahid, Alissa Qotrunnada Munawaroh alias Allisa Wahid dan putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani.
Baca: Pemerintah Ajak Investor Turki Menanamkan Modalnya di Indonesia
Mereka menceritakan manis pahitnya menjadi anak orang nomor satu di tanah air.
Titiek misalnya, ia cerita memiliki keistimewaan tersendiri yang tidak bisa didapatkan rakyat biasa.
"Itu keistimewaan banyak kemudahan fasilitas kita dapat terutama kalau kita pergi pasti kita mengenali kita," ujarnya di Studio 1 Kompas TV, Jakarta, Kamis (2/8/2018).
Baca: Wiranto: Saran Lewat Media, Itu Pasti Saran Berbau Politis
Namun, ucap Titiek, seorang anak presiden juga harus menanggung beban dengan tampil tanpa cela di depan publik.
"Tapi ada beban karena jadi sorotan. Harus hati-hati berbicara agar tidak jadi bahan omongan," kata Titiek.
Ilham, putra pertama BJ Habibie mengaku kaget menjadi anak seorang presiden.
Saat ayahnya naik dari jabatan wakil presiden menjadi presiden dia mengaku seakan belum siap.
"Itu sangat mengagetkan. Karena saat itu tidak mungkin wakil presiden menjadi presiden," katanya.
Baca: Kompas, Kompas.com, dan Kompas TV Resmi Luncurkan Rumah Pemilu
Puan Maharani, putri Megawati merasa tidak istimewa menjadi anak presiden.
Puan memang terbiasa hidup sebagai anak petinggi negara karena merupakan cucu dari proklamator Soekarno.
"Tidak underpressure (di bawah tekanan, -red). Kita jalanin aja. Kita tetap biasa aja. Nggak kaku nggak sok protokoler," ujar Puan.