Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Idrus Tolak Bicara Dugaan Keterlibatannya pada Kasus PLTU Riau

Sementara Sofyan juga mengaku dekat dengan Idrus dan sering melakukan pertemuan informal termasuk saat bermain golf.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Idrus Tolak Bicara Dugaan Keterlibatannya pada Kasus PLTU Riau
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Sosial Idrus Marham mwninggalkan gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (26/7/2018). Mantan Sekjen Partai Golkar tersebut diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Johannes Budisutrisno Kotjo terkait kasus dugaan suap kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Idrus Marham enggan bersuara soal dirinya yang dinyatakan KPK terlibat dalam pembahasan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-I yang ditangani KPK.

Keterlibatan Idrus dalam pembahasan proyek milik PT PLN itu, kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah teridentifikasi dari rekaman CCTV yang disita oleh penyidik KPK dari serangkaian penggeledahan di beberapa lokasi termasuk di kantor dan rumah Direktur PLN, Sofyan Basir.

Febri melanjutkan pihaknya masih terus mendalami kasus dugaan suap yang menjerat mantan Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih dan pemegang saham Blackgold Natural Recourses Limited Johannes B Kotjo yang kini ditahan KPK. Bahkan apabila ditemukan bukti baru, Febri menyatakan akan mengembangkan kasus ini.

Baca: KPK: Idrus Marham Terlibat Pembahasan PLTU Riau

Ditemui di kantornya, Kementerian Sosial, Jumat (3/8/2018) Idrus enggan bicara soal PLTU Riau-1. ‎Dia hanya mau bicara masalah penurunan angka kemiskinan sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

"Jangan, nanti aja saya sudah jelaskan disana ya (KPK)," singkat Idrus.

Kembali ditanya soal rekaman CCTV yang disita KPK, dimana disana Idrus terlihat ikut hadir di beberapa pertemuan soal PLTU Riau-1.

Kembali Idrus tidak menjawab.

Berita Rekomendasi

"‎Nanti saja, saya bicara kemiskinan. Nanti aja itu ya," tambah Idrus.

Untuk diketahui di perkara ini, Wakil Ketua Komisi 7 DPR Eni Maulani Saragih diduga menerima suap senilai Rp 4,8 miliar dari Johannes B Kotjo untuk mengatur perusahaan Blackgold Natural Resources Limited masuk dalam konsorsium yang mengerjakan proyek PLTU Riau-1.

Padahal PT. PLN telah menunjuk anak usahanya yakni PT PJB untuk mengerjakan proyek PLTU Riau 1. KPK mengendus ‎ada peran Eni Saragih dan Idrus Marham, serta Dirut PT PLN Sofyan Basir, sampai akhirnya Blackgold masuk konsorsium proyek.

Baik Sofyan maupun Idrus Marham usai diperiksa KPK juga mengaku kenal dan pernah bertemu dengan Kotjo. Kotjo merupakan pemilik saham Blackgold.

Sementara Sofyan juga mengaku dekat dengan Idrus dan sering melakukan pertemuan informal termasuk saat bermain golf.

Eni Saragih juga mengaku ada peran Sofyan dan Kotjo sampai akhirnya PT PJB menguasai 51 persen aset, sehingga PJB bisa menunjuk langsung Blackgold sebagai mitranya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas