Ini Reaksi Parpol di Jatim Terkait Munculnya Pakde Karwo Sebagai Cawapres Dampingi Jokowi
Sejumlah pengurus partai politik di Jawa Timur menganggap wajar masuknya nama Gubernur Jawa Timur Soekarwo sebagai bakal calon wakil presidennya Jokow
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sejumlah pengurus partai politik di Jawa Timur menganggap wajar masuknya nama Gubernur Jawa Timur sekaligus ketua DPD Demokrat Jawa Timur, Soekarwo sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Joko Widodo.
Hal ini di antaranya disampaikan oleh pengurus Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Jawa Timur sebagai salah satu partai yang mendukung Joko Widodo sejak awal.
Ketua Fraksi NasDem di DPRD Jatim, Muzammil Syafii mengatakan bahwa dengan kualitas dan pengalaman yang dimiliki, wajar apabila Pakde Karwo masuk dalam bursa pencalonan wakil presiden.
"Memang kalau melihat kemampuan dan sepak terjang Pakde Karwo, beliau bisa disejajarkan dengan bacawapres yang lain," kata Muzammil kepada Surya, Jumat (3/8/2018).
Menurutnya, kemampuanya dalam memimpin Jawa Timur menjadi salah satu bukti kualitas Pakde Karwo.
"Sehingga, pengalaman ini bisa menjadi pertimbangan bagi Pak Jokowi dalam menentukan wakil presiden," katanya.
Meskipun demikian pihaknya pesimis hal itu bisa terjadi apalagi dengan memperhitungkan partai yang menaungi Pakde Karwo saat ini, Partai Demokrat.
Yang mana, Partai Demokrat berseberangan dengan partai yang menaungi Jokowi, PDIP Perjuangan.
Apalagi Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PDIP Perjuangan, Megawati Soekarnoputri seringkali bertolak belakang.
"Masalahnya kan di situ. Namun, terlepas dari hal itu, Pakde Karwo memiliki peluang," kata Muzammil.
Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadat menegaskan bahwa munculnya fenomena tersebut tidak akan berdampak banyak terhadap peluang koalisi antara partainya dengan Partai Demokrat.
Sebab, setelah ada keputusan resmi terkait koalisi ketua partai di elite nasional pengurus di provinsi tinggal menindaklanjuti.
"Apalagi, komunikasi kedua partai yang telah dilakukan oleh masing-masing ketua umum bukan lagi fungsionaris di tingkat mengurus," ujar Sadat dikonfirmasi terpisah.
Sehingga, pihaknya kemudian menganggap wajar apabila kemudian Pakde Karwo masuk dalam bursa cawapres Jokowi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.