Johan Budi Maju Caleg Untuk Gelorakan Semangat Pemberantasan Korupsi di Parlemen
Penggiat antikorupsi, Johan Budi, menegaskan akan membawa semangat pemberantasan korupsi saat maju sebagai calon anggota legislatif
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggiat antikorupsi, Johan Budi, menegaskan akan membawa semangat pemberantasan korupsi saat maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) di Pemilu 2019
Mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut maju dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VII untuk tingkat DPR RI.
"Apa yang menjadi prinsip selama ini. Dalam hidup itu tentu suara-suara integritas, anti korupsi, dibawa. Sekuat mana nanti kita lihat, meskipun hanya setitik," kata dia ditemui dalam acara pembekalan kepada seluruh bacaleg PDI Perjuangan di Hotel Mercure, Ancol, Minggu (5/8/2018).
Dia menegaskan, semangat pemberantasan korupsi itu sejalan dengan visi-misi dari PDI Perjuangan yang selama ini menyuarakan dan bersentuhan dengan rakyat kecil. Sehingga, saat menerima tawaran bergabung dengan partai berlambang kepala banteng itu, dia tidak kuasa menolak.
Memutuskan terjun langsung di kancah politik bukan merupakan pilihan mudah bagi juru bicara Presiden itu. Dia mengaku, mendapatkan pertentangan dari pihak keluarga. Meskipun, terdapat juga orang yang memberikan dukungan.
Menurut dia, menjadi anggota DPR RI merupakan sesuatu yang mulia. Sebab, anggota dewan tersebut memperjuangkan kepentingan rakyat, khususnya masyarakat di tempat orang itu dipilih.
"Memang ada persepsi abu-abu ketika saya mau masuk ke di keluarga ada pro kontra. Persepsi publik terhadap politik kurang bagus kalau semua menganggap itu tidak ada yang masuk ke sana. Berusaha mengubah persepsi itu. Saya kira mayoritas anggota DPR bagus," kata dia.
Sebagai upaya mewujudkan keinginan menjadi anggota dewan, dia sudah menyampaikan keinginan mengundurkan diri kepada Jokowi. Namun, mantan gubernur DKI Jakarta itu menolak pengunduran diri. Hanya saja, Johan Budi harus mengajukan izin cuti pada saat kampanye.
"Beberapa waktu lalu sudah mengajukan pengunduran diri kepada presiden. Saya ini bukan ASN bukan PNS, saya sampaikan ke presiden sampai dua kali waktu itu. Dan beliau menyampaikan tidak perlu mundur, secara lisan sudah saya sampaikan," kata dia.
Untuk mewujudkan keinginan menjadi anggota dewan memang tidak mudah. Apalagi di dapil Jatim VII, disebut-sebut sebagai dapil 'panas', karena akan bersaing sejumlah tokoh. Salah satunya Eddy Baskoro Yudhoyono, anak kedua Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun, dia merasa tidak ada dapil yang mudah atau sulit.
"Saya rasa tidak ada dapil neraka surga, saya rasa dapil sama saja yang penting bagaimana masyarakat atau rakyat sesuai pilihan memilih siapa. Tidak ada yang berat yang ringan. Sama saja," tambahnya.