Ratusan Penyair Memotret Batin Indonesia dalam 34 Buku Puisi Esai
Lebih dari 200 penyair, penulis, aktivis juga dapat memotret batin isu sosial
Penulis: Malvyandie Haryadi
Dari sisi program, ini gerakan nasional yang murni berasal dari gerakan masyarakat. Tak ada sepersen danapun berasal dari pemerintah atau lembaga asing atau pabrik rokok. Gerakan ini sepenuhnya dibiayai oleh kalangan komunitas puisi esai sendiri.
Gerakan ini juga menunjukkan bahwa kita bisa mandiri mengerjakan program nasional tanpa harus membebani APBN atau APBD.
Denny menambahkan ia dibantu oleh sepuluh editor nasional, tiga koordinator wilayah, dan team administrasi yang militan dan cinta berkarya. Kerja ini memakan waktu kurang lebih satu tahun.
"Di era media sosial, saya mencari cara paling mudah agar seluasnya publik bisa mengakses, membaca bahkan mengunduh 34 buku puisi esai. Cara paling jitu dan ngetrend, 34 buku itu bisa diakses di Facebook Perpustakan Puisi Esai. Data menunjukkan sebanyak 100-150 juta populasi Indonesia punya akun facebook," ucapnya.
Dua hal yang akan ia dan komunitasnya upayakan ke depan, dalah pertama, team akan memilih 34 puisi esai yang mewakili 34 provinsi untuk dibuatkan film pendek kerjasama dengan TV nasional. Puisi esai akan mengawali betapa puisi dapat menjadi basis untuk divisualkan dalam film.
Kedua, karena begitu banyak ruang dalam puisi esai untuk diiisi oleh kisah moral, ia dan komunitasnya berikhtiar membawa puisi esai masuk ke sekolah. Saatnya karakter siswa ikut juga dibentuk melalui sastra.