Caleg PDIP dari Aceh Ini Pernah Jual Buah hingga Berprofesi sebagai DJ
Berbagai latar belakang profesi mewarnai bakal calon anggota legislatif pada Pemilu 2019 ini.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beragam latar belakang profesi mewarnai para bakal calon anggota legislatif 2019 yang mendaftar.
Mulai dari profesi yang mentereng, sampai dengan profesi masa lalu yang kurang mengenakkan.
Ramond Dony Adam, caleg DPR RI dari PDI Perjuangan untuk Dapil Aceh I, adalah salah satu yang pernah menjalani dua jenis profesi itu sekaligus.
Di masa-masa sulitnya, pria 34 tahun silam ini pernah menjalani pekerjaan sebagai tukang buah.
“Ketika saya duduk dibangku SMA, nenek saya yang membiayai semua keperluan sekolah. Saya gak tega melihat uang jatah pensiun yang tak seberapa itu habis buat semua cucunya. Akhirnya saya mencoba cari pekerjaan sendiri,” kata Dony yang ditemui di sela-sela pembekalan caleg PDI Perjuangan di Ancol, Jakarta, Minggu (6/8/2018).
Pekerjaan tukang buah didapat Dony dari rekannya yang merupakan juragan buah di Kota Meulaboh.
“Memang saya yang menawarkan diri kepada Wan Belangong, teman saya toke buah di Meulaboh. Dia yang akhirnya merespon niat baik saya,” kenang Dony.
Dari hasil jualan buah itu, kenang Dony, dia akhirnya bisa tidak meminta uang jajan lagi kepada neneknya. “Lumayan buat uang jajan saya” ujarnya.
Nasib Dony mulai berubah ketika dia menyusul orangtuanya yang sudah tinggal di Jakarta.
Di ibukota, Dony yang memang hobi bermusik, mencoba belajar menjadi seorang DJ, sampai akhirnya dia bisa menjadi seorang Disc Jockey (DJ) terkenal di sejumlah tempat "Dugem" anak muda.
“Sesuai dengan firman-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mengubah keadaan suatu kaum yang berada dalam kenikmatan dan kesejahteraan, sehingga mereka mengubahnya sendiri. Juga tidak mengubah suatu kaum yang hina dan rendah, kecuali mereka mengubah keadaan mereka sendiri. Yaitu dengan menjalankan sebab-sebab yang dapat mengantarnya kepada kemulian dan kejayaan,” ujarnya.
Lebih jauh Dony mengatakan, alih profesinya dari DJ ke politikus, lebih karena dia memiliki jiwa sosial yang tinggi.
“Dari kecil jiwa sosial saya sudah tinggi, mudah iba terhadap orang lain yang hidupnya kurang dari saya, atas dasar itulah saya tertarik terjun di dunia politik,” ujar Dony.
Soal berlabuh ke PDI Perjuangan, Dony mengatakan, pilihan itu bukan karena ikut-ikutan atau sengaja memilih partai yang sedang berkuasa.
“Sebab saya sudah berkartu anggota PDI Perjuangan sudah sejak 2012. Hanya saja bedanya dulu sebatas simpatisan, dan kini benar-benar ikut berkontribusi dalam membangun partai,” ujarnya.
Jika lolos ke Senayan nanti, Dony ingin lebih berkontribusi membangun Aceh.
Selama ini, dia memang sudah sering menyampaikan aspirasi masyarakat Aceh, khususnya Aceh Barat, kepada pemerintah setempat dan para pemangku kebijakan lainnya.
Misalnya, dalam pembangunan PLTA di kabupaten tersebut.
“Doakan saja Insya Allah akhir tahun ini pembangunan infrastruktur PLTA di Aceh barat mulai dikerjakan. Semoga dapat menekan angka pengangguran dan ke depannya dapat meningkatkan roda perekonomian di wilayah tersebut,” ujarnya.