Cerita Ketua Umum PPP tentang Jusuf Kalla ketika Diminta Jadi Ketua Timses Jokowi-Ma'ruf
Alasannya, Kalla ingin fokus untuk mengurus pemerintahan di setahun terakhirnya menjabat wakil presiden.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy mengungkapkan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat galau saat ditawari posisi Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Baca: Nikita Mirzani Ungkap Sosok Laki-laki Idamannya: Bersamamu Pasti Tidak Akan Ada Perceraian
Jusuf Kalla awalnya menolak tawaran itu, namun keesokan harinya mengaku akan mempertimbangkannya.
"Pak JK hari Kamis sempat tidak mau, hari Jumat pagi beliau menyampaikan mempertimbangkan, begitu ya," kata pria yang akrab disapa Romy ini, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Namun, pada akhirnya, Kalla pun kembali sikap awalnya, yakni menolak untuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf.
Alasannya, Kalla ingin fokus untuk mengurus pemerintahan di setahun terakhirnya menjabat wakil presiden.
"Setelah berdiskusi lebih jauh, beliau lebih berkeinginan berkonsentrasi menyelesaikan tugas untuk satu tahun terakhir ini. Mengingat nanti Presiden akan sesaat cuti untuk kampanye. Kami pahami jalan berpikir beliau itu," kata Romy.
Romy menambahkan, meskipun batal jadi ketua tim pemenangan, namun JK tetap akan ada di barisan pendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
Jusuf Kalla diberi posisi sebagai Ketua Tim Penasihat. Dengan begitu, JK tetap bisa berkontribusi bagi pemenangan Jokowi-Ma'ruf, namun waktunya juga tidak akan banyak terbuang.
Mengenai pengganti JK sebagai ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf, menurut Romy, saat ini sudah mengerucut ke tiga nama.
Romy menolak menyebut tiga nama yang dimaksud. Namun, menurut dia, ketiganya adalah laki-laki dan tidak berasal dari partai politik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jusuf Kalla Sempat Galau Saat Diminta Jadi Ketua Timses Jokowi-Ma'ruf", Penulis : Ihsanuddin