Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
KPK Diminta Usut Cuitan Andi Arief soal Dugaan Mahar Rp 500 Miliar
Ratusan warga dari Forum Rakyat Menggugat (FRM) mendatangi Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) di Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan warga dari Forum Rakyat Menggugat (FRM) mendatangi gedung Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) di Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Mereka mendesak KPK mengusut pernyataan politisi Demokrat Andi Arief soal dugaan mahar di Pilpres 2019.
Dalam aksi ini masa FRM membawa serta kardus sebagai sindiran atas pernyataan Andi Arief soal 'Jenderal Kardus'.
Koordinator Presidium FRM, Riswan mengatakan dua hari jelang penutupan pendaftaran bakal capres/cawapres pada 10 Agustus 2018, publik dihebohkan dengan cuitan Wasekjen DPP Partai Demokrat Andi Arif di twitter.
Baca: Soal Mahar Politik Rp 500 Miliar, Ketua KPK: Kalau Terkait Dugaan Korupsi Baru Kita Tangani
Kata dia, Andi Arif mengungkap cerita soal dugaan mahar Rp 500 M untuk PAN dan PKS.
"Mengutip pernyataan Yusril bahwa jika terkonfirmasi maka bukan lagi hanya gosip politik tetapi memiliki dampak hukum. Maka dari itu Forum Rakyat Menggugat (FRM) berpendapat bahwa penerima dan pemberi mahar masing-masing adalah pejabat negara memiliki dampak hukum serius," ujar Riswan.
Untuk itu FRM mendesak KPK agar segera usut keterlibatan aktor masing pejabat negara yang patut diduga terlibat kasus suap mahar Rp 1 Triliun.