Rachmawati Menangis saat Bacakan Pidato Kebangsaan Berjudul 'Tahun Vivere Pericoloso'
Putri Presiden pertama Indonesia Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, menangis saat membacakan pidato kebangsaan
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putri Presiden pertama Indonesia Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, menangis saat membacakan pidato kebangsaan ketika memperingati HUT Ke-73 Kemerdekaan RI di Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat, Jumat (17/8/2018).
Rachmawati pada kesempatan itu membawakan pidato yang bertemakan 'Tahun Vivere Pericoloso' yang mempunyai arti 'tahun kita menyerempet bahaya'.
"Sebagaimana dikatakan Bung Karno bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah hasil perlawanan penjajahan dan kolonialisme," ujar Rachmawati.
"Dan Bung Karno katakan proklamasi Indonesia merupakan jembatan emas menuju terwujudnya revolusi Indonesia dan masyarakat yang adil dan makmur," sambungnya.
Menurutnya hanya ada dua jalan untuk menjadikan rakyat Indonesia bahagia, pertama jalan sama rasa sama bahagia, yang kedua jalan sama ratap sama tangis.
"Untuk itu saya ingatkan dan tegaskan kepada seluruh rakyat Indonesia jangan salah memilih pemimpin," ujar Rachmawati.
Di akhir pidatonya suara Rachmawati tardengar 'bergetar', tampak tetesan air mata mulai jatuh dari pelupuk mata putri proklamator itu.
Ia tampak tidak kuat melanjutkan sisa pidato yang sudah akan selesai itu, tepatnya saat memberikan pesan kepada rakyat Indonesia.
Sambil tersadu-sadu Rachmawati, pada akhirnya pada menyelesaikan pidato kebangsaan nya tersebut.
"Izinkan saya kembali mengutip perkataan Bung Karno, Kita memang belum hidup di terangnya bukan purnama, kita masih hidup di pancaroba, bersemangat Garuda, karena revolusi belum selesai, semoga Allah SWT senantiasa meridhoi perjuangan kita semua," tutur Rachmawati.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.