Ada Mutasi di Polri, Kapolri: Dipicu Banyaknya Pejabat Utama yang Masuk Masa Pensiun
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menjelaskan perihal banyaknya mutasi atau pergantian jabatan di lingkungan Korps Bhayangkara.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menjelaskan perihal banyaknya mutasi atau pergantian jabatan di lingkungan Korps Bhayangkara.
Tito menyebut proses itu dipicu oleh banyaknya pejabat utama yang memasuki masa pensiun. Terutama pensiun dini dari mantan Wakapolri, yakni Komjen (Purn) Syafruddin, yang telah dilantik sebagai MenPAN-RB.
"Ini dipicu adanya pejabat pejabat utama yang pensiun, pak Wakapolri, mantan ya. Pak Syafruddin, pensiun dini kemudian menjabat sebagai MenPAN-RB," ujar Tito, di Rupatama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (20/8/2018).
"Otomatis ini dalam Polri, ini keretanya bisa menjadi panjang. Karena orang kedua di Polri. Rekan-rekan sudah menyaksikan beberapa hari lalu Wakapolri tanggal 17 Agustus sudah serah terima jabatan bersama Kabareskrim. Nah ini rangkaiannya," ujarnya.
Tak jauh berbeda, hal tersebut terjadi pula pada jabatan Kapolda di sejumlah daerah seperti Jawa Timur dan Riau.
Tito menyebut mantan Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan mantan Kapolda Riau Irjen Pol Nandang juga memasuki masa pensiun. Sehingga mau tak mau, harus dilakukan mutasi.
Proses mutasi itu, kata dia, merupakan hal yang wajar. Apalagi, dalam institusi besar seperti Polri tentu akan selalu ada proses regenerasi.
Saat ini, jenderal bintang empat itu menyebut para junior di lingkungan Polri sudah bisa menjabat di posisi strategis.
"Ini merupakan bentuk proses regenerasi di lingkungan Polri yang sudah seharusnya terjadi," kata dia.
"Organisasi sebesar Polri ini memiliki mekanisme untuk regenerasi, pergantian jabatan yang lebih junior mulai naik lagi. Kita melihat di sini ada angkatan 86, angkatan 87, ada angkatan 88, angkatan 89. Bahkan yang paling junior angkatan 93. Kapolda Banten, pak Teddy," tukasnya.