Pascagempa, BMKG Imbau Masyarakat Jauhi Tebing Rawan Longsor
BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari lokasi yang berdekatan dengan tebing rawan longsor pascagempa
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Sanusi
![Pascagempa, BMKG Imbau Masyarakat Jauhi Tebing Rawan Longsor](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gempa-lombok1_20180819_213858.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk menghindari lokasi yang berdekatan dengan tebing rawan longsor pascagempa ber-magnitude 7 Skala Ritcher di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (19/8/2018) WITA.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat ditemui di Jakarta, Senin (20/8/2018).
“Untuk sementara jangan kembali ke rumah dan menghindari tanah lapang yang jauh dari bangunan serta tebing yang rawan longsor,” ungkapnya.
Dwikorita juga meminta masyarakat untuk tidak mudah terpancing isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Gempa kemarin tidak berpotensi tsunami, masyarakat diharap jangan mudah terpancing isu tidak benar,” imbuhnya.
Pada Minggu 19 Agustus 2018, telah terjadi enam kali gempa bumi pukul 11.06 WIB dengan magnitudo 5,4 skala Richter (SR) di kedalaman 10 kilometer berjarak 25 kilometer arah timur laut Lombok Timur, NTB.
Gempa bumi kedua, terjadi empat menit kemudian, yaitu pada pukul 11.10 WIB dengan magnitudo yang lebih besar, yaitu 6,5 SR di kedalaman 10 kilometer berjarak 32 kilometer arah timur laut Lombok Timur.
Kemudian, gempa bumi ketiga terjadi pada pukul 21.56 WIB dengan lokasi pusat pada 30 kilometer timur laut Lombok Timur, kedalaman 10 kilometer dengan magnitudo 7,0 SR.
Setelah itu, pukul 22.16 WIB di 18 kilometer barat laut Lombok Timur kedalaman 10 kilometer dengan magnitudo 5,6 SR.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.