Apa Itu Hari Tasyrik Seusai Idul Adha 2018? Ini Penjelasan dan Amalan Utama yang Dianjurkan
Hari Tasyrik yaitu tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha tepatnya tanggal 11-13 Dzulhijah.
Penulis: Fathul Amanah
Editor: Suut Amdani
TRIBUNNEWS.COM - Hari Raya Idul Adha 1439 H telah berlalu.
Usai momen istimewa tersebut, umat muslim akan memasuki Hari Tasyrik.
Apakah Hari Tasyrik yang dimaksud tersebut?
Dilansir Tribunnews.com dari rumahzakat.org, Hari Tasyrik yaitu tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha tepatnya tanggal 11-13 Dzulhijah.
Tasyrik dalam Bahasa Arab disebut tasyriq atau syuruq yang bermakna matahari.
Pasalnya di hari-hari tersebut, umat muslim biasanya akan menjemur (yusyriqun) daging kurban mereka setelah matahari terbit (syuruq).
Abu Daud bahkan meriwayatkan Hari Tasyrik sebagai hari yang paling mulia di sisi Tuhan.
“Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaraka wa Ta’ala adalah hari Idul Adha dan yaumul qarr (hari tasyrik).” (HR. Abu Daud)
Lalu amalan utama apa saja yang bisa dilakukan pada Hari Tasyrik ini?
Berikut ulasannya yang kembali dilansir Tribunnews.com dari laman rumahzakat.org.
1. Memperbanyak Dzikir
Pada Hari Tasyrik, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak dzikir.
Saking dianjurkannya, dzikir bisa dilakukan bersamaan saat kita makan atau berjalan kaki.
“Dan berzikirlah kepada Allah dalam beberapa hari yang ditentukan (hari-hari tasyrik). Maka, siapa yang ingin cepat (berangkat dari Mina ) sesudah dua hari, maka tiada dosa atasnya. Dan, barang siapa yang ingin menangguhkan, maka tiada dosa pula atasnya bagi orang yang bertakwa.” (QS. al-Baqarah [2] : 203)