Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

32.129 dari 83.392 Unit Rumah Rusak akibat Gempa Lombok Terverifikasi

Data sementara kerusakan rumah hingga Rabu (29/8/2018) terdapat 83.392 unit rumah rusak, dimana 32.129 unit rumah sudah diverifikasi.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in 32.129 dari 83.392 Unit Rumah Rusak akibat Gempa Lombok Terverifikasi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga korban gempa mengantre air bersih kiriman di Dusun Dompo Indah, Sambik Jengkel, Kayangan, Lombok Utara, NTB, Kamis (9/8/2018). Pengungsi korban gempa Lombok di daerah terpencil mengalami kesulitasn air bersih dikarenakan pasca gempa ir sumur yang mereka miliki mengering. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

"Pola Rekompak ini telah berhasil diterapkan dalam pascabencana gempa Yogyakarta dan Jawa Tengah tahun 2006, pascaerupsi Gunung Merapi tahun 2010, pascagempa Pidie Jaya 2016, dan lainnya," ujar Sutopo.

Sementara itu, perbaikan darurat fasilitas publik seperti pasar darurat, sekolah, puskesmas, perkantoran juga dilakukan agar aktivitas masyarakat dapat segera berjalan kembali.

Sebagian masyarakat telah kembali melakukan aktivitas di pasar. Sebagian juga tetap melakukan aktivitas di ladang, kebun dan lahan pertaniannya.

Baca: Empat Perempuan Terlibat Video Dewasa Libatkan Anak-anak Diganjar 3 Tahun Penjara

Saat siang hari mereka bekerja, dan malam hari mereka tinggal di pengungsian atau tenda.

Pembersihan puing-puing bangunan roboh terus dilakukan oleh aparat gabungan dengan mengerahkan alat-alat berat.

Masyarakat di Lombok dan Sumbawa juga bergotong royong memperbaiki rumah dan membersihkan lingkungan pascagempa.

Masyarakat adat di Desa Senaru, Lombok Utara, meski daerahnya luluh lantak diguncang gempa berkali-kali, namun mereka tetap bertahan hidup dengan semangat kebersamaan.

Berita Rekomendasi

Masyarakat segera bergotong royong untuk kembali bangkit setelah bencana yang melanda.

Semangat kegotongroyongan dalam membangun kembali desa adat Senaru yang terdampak gempa, baginya itulah semangat asli dari suku Sasak.

"Sesungguhnya masyarakat Lombok dan Sumbawa memiliki kearifan lokal yang luar biasa. Mereka hidup dan berkembang dengan peradaban yang dimilikinya sesuai dengan alamnya yang memang rawan gempa. Mereka telah memiliki daya adaptasi dan harmoni dengan alamnya," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas