Pimpinan Komisi VII DPR Nilai Tepat Jokowi Pilih Nicke Widyawati Jadi Dirut Pertamina
Pengangkatan tersebut berdasarkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo dan berdasarkan KEPUTUSAN RUPS SK 232/MBU/08/2018
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Komisi VII DPR RI menilai tepat pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Nicke Widyawati menjadi direktur utama terbaru Pertamina.
"Pilihan yang baik. Sangat cocok saat dimana banyak tantangan untuk Pertamina ke depan," ujar
Wakil Ketua Komisi VII DPR Syaikhul Islam Ali kepada Tribunnews.com, Rabu (29/8/2018).
Untuk diketahui setelah menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Pertamina selama empat bulan, kini Nicke Widyawati telah resmi menjadi Dirut Definitif Pertamina.
Pengangkatan tersebut berdasarkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo dan berdasarkan KEPUTUSAN RUPS SK 232/MBU/08/2018 tentang Pengalihan Tugas, Pemberhentian, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan Pertamina.
Menurut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, bukanlah mudah tantangan yang akan dihadapi Nicke dalam memimpin perusahaan pelat merah bidang energi ini.
Terutama kata dia, mengurangi impor baham bakar minyak (BBM) melalui percepatan pembangunan kilang.
Selain juga realisiasi penerapan perluasan kebijakan B20 atau pencampuran biodiesel pada solar nonsubsidi (non-Public Service Obligation/PSO) sebesar 20 persen (B20).
"Banyak PR yang harus segera diatasi. Yang utama mengurangi impor BBM melalui percepatan pembangunan kilang dan implementasi B20," jelasnya.
Sebelumnya, Nicke menyebutkan ada sejumlah capaian yang ditargetkan pada masa kepemimpinanya dan sejumlah tantangan yang akan dicapainya.
Pertama, Nicke ingin menjadikan Pertamina sebagai perusahaan yang mendukung kemandirian energi nasional baik dari sektor hulu maupun hilir.
"Tantangannya satu, bagaimana Pertamina mendukung ke arah kemandirian energi nasional. Penjabarannya kan sangat banyak karena nanti penjabaran ke hulunya bagaimana ke kilang dan hilirnya gimana," kata Nicke di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
Dari sektor Produksi, Nicke juga akan meningkatkan produksi minyak dan gas nasional sehingga Pertamina bisa mendominasi pada pembangunan dan pengembangan energi nasional.
"Kita harus mendominasi dalam pembangunan dan pengembangan energi nasional itu tantangan kita dan itu oportuniti dan itu yang bisa kita lakukan," ujar Nicke.
Nicke mengakui salah satu tantangan untuk menggapai dua tujuan tersebut adalah investasi untuk meningkatkan kualitas dan kompetitif produk.
"Betul invetsai juga menjadi sebuah tantangan karena untuk meningkatkan kapasitas kilang dan untuk meningkatkan kualitas dan kompetitif di hilir ini semua perlu investasi," ungkap Nicke.(*)