Pada Hari Konservasi Alam, Menteri LHK Ingatkan Ancaman Kepunahan
Jumlah itu belum termasuk jenis-jenis invertebrata seperti udang, kepiting, laba-laba, dan serangga lainnya.
Editor: Johnson Simanjuntak
Lebih lanjut Menteri Siti mengatakan, berbagai kebijakan dan aturan yang dibuat pemerintah, kiranya perlu didukung bersama, sehingga secara keseluruhan masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi sekaligus juga menjaga kelestariannya.
Pemerintah juga melakukan upaya mendorong partisipasi masyarakat dalam konservasi sumber daya alam dengan memberikan apresiasi kepada individu maupun kelompok masyarakat melalui pemberian Apresiasi Konservasi Alam dan Penghargaan Kalpataru.
''Mari kita jadikan konservasi alam sebagai bagian dari sikap hidup dan budaya bangsa, yang dapat kita wariskan kepada generasi penerus. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita,'' kata Menteri Siti.
HKAN digelar dari tanggal 28-31 Agustus 2018 di TWA Batuputih, Kecamatan Ranowulu, Bitung. Kegiatan ini menjadi peringatan HKAN yang pertama kali digelar di luar Pulau Jawa.
Sekitar 400 kader konservasi dari seluruh Indonesia mengikuti Jambore Konservasi Alam. Disemarakkan oleh 42 stan dengan produk unggulan dari berbagai daerah.
Peserta juga bisa mengikuti talkshow Harmonisasi Alam dan Budaya, coaching clinic penyelamatan satwa, fotografi dan jurnalistik alam, serta bagaimana membangun kemitraan konservasi dan pengelolaan kawasan konservasi.
Pada puncak peringatan ini juga diserahkan apresiasi Konservasi Alam dan KALPATARU, yang dilanjutkan dengan pelepasliaran satwa dan penanaman pohon. Peserta Jambore juga diajak untuk mengikuti Safari pengamatan satwa di alam liar.(*)