Cerita Pengusaha Belikan Dua Ambulance Dari Jalarta Untuk Adik Zumi Zola
"Saya pernah membelikan ambulance dua unit atas permintaan Apif (orang kepercayaan Zumi Zola) melalui Feri."
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan Direktur PT Arta Graha Persada, Muhammad Imanuddin alias Iim sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara suap dan gratifikasi Gubernur nonaktif Jambi, Zumi Zola, Kamis (6/9/2018) di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Dalam persidangan, Iim menceritakan detail soal pembelian dua ambulance bagi adik Zumi Zola, Zumi Laza yang hendak maju dalam Pilkada Kota Jambi.
Baca: Sandiaga Ajak Masyarakat Lakukan Hal Sederhana Atasi Terpuruknya Nilai Tukar Rupiah
"Saya pernah membelikan ambulance dua unit atas permintaan Apif (orang kepercayaan Zumi Zola) melalui Feri. Apif ngomong minta tolong carikan mobil ambulance. Ceritanya Apif untuk DPD PAN Jambi atas nama Zumi Laza, adiknya Pak Gubernur," ungkap Iim dalam persidangan.
Jaksa pun meminta Iim menceritakan soal pembelian dua ambulance.
Iim mengaku dia mencari ambulance dengan cara browser di internet.
Baca: Bambang Pamungkas Dibilang Mirip Upin-Ipin
Akhirnya dia menemukan sebuah perusahaan yakni PT Armada di Jakarta yang melayani pembelian ambulance.
"Awalnya saya bayar uang muka dulu Rp 100 juta lalu dibayar sisanya Rp 220 juta. Untuk bayar itu, saya minta bantuan Rp 100 juta ke Fahrizal, konsultan di Jambi," ungkap Iim.
"Total berapa dana yang dikeluarkan? " tanya jaksa.
Iim menjawab total dia mengeluarkan uang Rp 374 juta hingga pengiriman ambulance ke Jambi dan pengurusan karoseri, asuransi hingga STNK.
Sesampainya dua ambulance itu di Jambi, Iim lanjut menyerahkan ambulance ke Apif.
Baca: Adik Ahok Akhirnya Buka Suara Soal Kabar Pernikahan Kakaknya dengan Polwan Cantik
Dua ambulance itu sempat digunakan DPD PAN untuk warga secara gratis namun kini mobil itu disita KPK.
Tidak hanya itu, Iim juga membayar Rp 70 juta untuk pemasangan 10 baliho dan spanduk Zumi Laza.
Pembayaran itu dibayarkan langsung oleh Iim ke tempat sewa yakni CV Yohas.
"Apif juga perintahkan sayaa pasang 10 baliho dan spanduk di 10 titik, total saya bayar Rp 70 juta ke CV Yohas. Spanduk dipasang pas Zumi Laza sudah pengurus PAN, kalau yang ambulance saat belum pengurus PAN," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.