Begini Cara Polri Amankan Pemilu 2019: Mulai dari Negosiasi sampai Lumpuhkan Massa Anarkis
Ia menegaskan pihaknya tak mungkin mengambil tindakan eksekusi secara langsung.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
![Begini Cara Polri Amankan Pemilu 2019: Mulai dari Negosiasi sampai Lumpuhkan Massa Anarkis](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/simulasi-pemilu-nih3_20180914_155751.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menjelaskan tahapan-tahapan Polri menghadapi massa dalam pengamanan Pemilu 2019.
Diketahui, kepolisian menggelar simulasi persiapan pengamanan Pemilu 2019, di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jl Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (14/9).
Awalnya, Ari mengatakan upaya dialog dan negosiasi kepada massa akan diutamakan terlebih dahulu. Para polwan akan bertugas dalam upaya ini.
Ia menegaskan pihaknya tak mungkin mengambil tindakan eksekusi secara langsung.
"Bahwa Polri tidak ada tindakan langsung eksekusi ataupun terlalu represif. Pasti diawali ada tadi kita bisa lihat, dalmas (pengendalian massa) awal, ada polwan, imbauan-himbauan, negosiasi dulu. Semua bertahap dengan baik-baik," ujar Ari, di lokasi, Jumat (14/9/2018).
Setelahnya, baru akan diupayakan tindakan pembubaran massa, sampai dengan meluncurkan tim anarkis.
Mantan Kabareskrim Polri itu menyebut tim anarkis akan maju ketika sudah berjatuhan korban. Yang dimaksud korban, jelasnya, tidak hanya korban manusia. Namun juga termasuk kerusakan harta benda.
Biasanya setelah massa bubar, mereka akan kembali lagi. Bagi massa yang memang anarkis dan mengancam, Ari menyebut akan ada tindakan tegas.
"Kalau dengan peringatan, tembakan peringatan ke udara dia tidak mengindahkan bahkan menyerang, secara bertahap dimainkan perkap (Peraturan Kapolri) 01 sampai dengan melumpuhkan," tukasnya.