Sejumlah Tokoh Beri Tanggapan Terkait Kebijakan Asia Sentinel Hapus Berita SBY yang Kontroversial
Media asal Hong Kong, Asia Sentinel belakangan sudah menghapus berita terkait dugaan konspirasi kejahatan keuangan di era pemerintahan SBY.
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Media asal Hong Kong, Asia Sentinel sudah menghapus beritanya yang diterbitkan pada 12 September 2018.
Diketahui, berita tersebut terkait dugaan konspirasi kejahatan keuangan di era pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Atas hal tersebut, sejumlah tokoh pun memberikan tanggapannya.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut mereka sampaikan melalui laman Twitter pribadi yang diunggah pada Sabtu (15/9/2018).
Dino Patti Djalal (Mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI)
Dino Patti Djalal menyebutkan hal ini sebagai hal yang menarik.
Atas dihapusnya berita tersebut, Dino Patti yakin kalau yang tertulis adalah fitnah.
"Menarik : Asia Sentinel menarik berita fitnah mengenai SBY dari websitenya.
Teringat pepatah : berani karena benar, takut karena salah... #lawanfitnah #belakebenaran," tulisnya.
Ferdinand Hutahaean (Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat)
Atas dihapusnya berita yang ia sebut sebagai fitnah kepada SBY, Ferdinand menyoroti sikap Presiden Jokowi yang diam saja.
Ia mengklaim Jokowi saat ini sedang menikmati situasi ini.
"Media bia*** kepanjangan tangan politik bu**k dalam negeri ini pun kemudian menutup dan menghapus beritanya terkait fitnah kepada SBY.
Sementara itu, presiden Jokowi diam, saya duga dia menikmati situasi ini karena merugikan lawan politiknya," tulis Ferdinand.