Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kwik Kian Gie Gabung Prabowo Karena Konsep Pemikirannya Diacuhkan Megawati dan Jokowi

Namun, tidak ada pasangan calon dalam Pilpres tahun 2004 silam itu yang merespons, termasuk Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kwik Kian Gie Gabung Prabowo Karena Konsep Pemikirannya Diacuhkan Megawati dan Jokowi
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Kwik Kian Gie, mantan Menteri Kordinator Perekonomian Era Presiden Abdurahman Wahid, Kwik Gian Gie di Balai Kota, pada Senin sore (13/11/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Mantan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Industri Indonesia (Ekuin) Kwik Kian Gie menceritakan mengenai pemikirannya di bidang ekonomi yang selalu ia tulis menjadi buku dan diberikan kepada para calon presiden.

Menurut Kwik buku tersebut pertama ia tulis pada 2004 dan diserahkan kepada Megawati yang saat itu berpasangan dengan Hasyim Muzadi di Pilpres.

Pada 2009 ia kembali memperbaharui tulisannya dan menyerahkanannya kepada Megawati.

Namun menurut Kwik, tidak ada respon dari Megawati terkait buku tersebut.

"Tadi sudah saya katakan saya itu menulis booklet dari tahun 2004 itu orientasi saya karena ibu megawati calon presiden. tahun 2009 juga, tapi sama sekali tidak ada respons," kata Kwik dalam konferensi pers dikediaman Prabowo, Jalan Kertanegara nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (19/7/2018).

Baca: Kwik Kian Gie Titipkan Ekonomi Kerakyatan Saat Bertemu Prabowo

Menurut Kwik, saat itu hubungannya dengan Megawati baik-baik saja.

Ia bahkan mengira buku tersebut akan mendapatkan respon, namun ternyata sebaliknya.

Berita Rekomendasi

"Karena sampai sekarang hubungan saya masih sangat dekat tapi ibu Megawati kan ketua umum dia mengasumsikan bahwa akan ada respons. tapi sama sekali tidak. dari sekjen tidak, dari litbang tidak, dari siapapun tidak,"katanya.

Hal yang sama juga terjadi saat ia memberikan buku yang berjudul Platform Presiden 2014 kepada Joko Widodo.

Kwik yang kini masih menjadi kader PDIP tersebut menceritakan telah memberikan buku tersebut langsung kepada Jokowi saat melayat meninggalnya Taufiq Kiemas langsung di kediaman megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

Hanya saja, tidak ada respon dari Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur Jakarta.

"Jadi saya bicara dengam pak Jokowi. saya mengatakan, bapak sekarang kan sudah jadi gubernur, sangat populer, tolong gunakan popularitas ini untuk kepentingan partai dan kepemntingan negara ini, bicaranya jangan hanya urusan DKI saja tetapi urusan negara," kata Kwik.

"Apa itu? Kata jokowi. oh kebetulan saya punya bahan yang banyak sekali oleh karena saya lama sekali ketua litbang PDI-P, ketua DPP, dan mewakili PDI juga menjadi wakil ketua MPR. Langsung saya kirimkan segepok hard copy plus banyak sekali soft copy. satu kata pun tidak ada reaksi, tidak ada sambutan apa-apa. jadi jelas," katanya.

Hal tersebut berbeda dengan Prabowo.

Ketua umum Gerindra itu menyambut buka Platform presiden 2019. Bahkan menurut Kwik, Prabowo mengkaji bukunya dengan serius dan mengajaknya berdiskusi.

"2019 saya baru berpikir baru coret-coret catatan untuk menyesuaikan, saya dipanggil oleh Pak Prabowo. Ternyata Pak Prabowo mempunyai perhatian yang begitu besar dan intensif, dibaca satu persatu kuning-kuningini saya diajak diskusi. Nah lalu kita diskusi," katanya.

Untuk diketahui Kwik masuk menjadi tim penasehat Ekonomi Prabowo‎-Sandi di Pemilu Presiden 2019. Bergabungnya Kwik ramai diperbincangkan karena merupakan kader PDIP.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas