Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PDIP Minta Bangsa Indonesia Juga Disuguhi Film Bernuansa Persatuan

Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan bangsa Indonesia harus disuguhi tontonan yang bernarasi persatuan dan kesatuan.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in PDIP Minta Bangsa Indonesia Juga Disuguhi Film Bernuansa Persatuan
Tribunnews.com/VINCENTIUS JYESTHA
Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan bangsa Indonesia harus disuguhi tontonan yang bernarasi persatuan dan kesatuan. 

Ia menilai salah apabila bangsa ini hanya disuguhi tayangan berbau konflik seperti film G30SPKI. Menurutnya, bisa saja masyarakat mencontoh dari film yang berbau konflik tersebut. 

Baca: Jangkau Pelanggan, Rute Toyota Home Service di Lampung Tembus Bukit Barisan

"Janganlah khususnya generasi muda dicekoki dengan narasi sejarah konflik  pendahulu bangsa saja. Tapi harus ada keseimbangan. Tampilkan juga narasi sejarah tentang Indonesia menggalang persatuan," ujar Basarah di Museum Kebangkitan Nasional, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018). 

Namun, Basarah membantah bila dirinya melarang pemutaran G30SPKI. Ia hanya menginginkan ada film penyeimbang yang bernarasi kesatuan bangsa. 

Sehingga tak hanya film bernarasi konflik saja yang dipertontonkan bagi masyarakat Indonesia. Wakil Ketua MPR itu sendiri mempersilahkan untuk menonton film G30SPKI sebagai pilihan. 

"Sebagai sebuah pilihan ya monggo (mempersilahkan, - red), tapi demi keadilan generasi bangsa hadirkankah narasi sejarah bahwa selain sejarah konflik, pendahulu bangsa kita telah mengajarkan kesatuan bangsa Indonesia," kata dia. 

Berita Rekomendasi

Ia pun mengungkap kriteria yang menjadi rekomendasi partainya sebagai film penyeimbang. Antara lain harus menampilkan sisi objektif dari sejarah itu sendiri. Selain itu haruslah ada hikmah positif yang bisa diambil dari film tersebut. 

"Pertama, kalau itu film sejarah, tampilkan yang objektif. Jangan menampilkan film sejarah hanya satu sisi, sehingga sejarah itu jadi cenderung kurang objektif. Kedua, bicara sejarah hikmah apa sih yang mau diambil, tentu hikmah positif," jelas Basarah. 

"Hikmah positif yang bisa kita jadikan pendidikan politik untuk rakyat, untuk generasi muda adalah apabila narasi sejarah itu menghadirkan kesejukan, persatuan bangsa Indonesia bukan perpecahan, baru hikmahnya lebih besar dari mudaratnya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas