KIPP: Waspada Gerakan Terselubung Caleg
Kaka Suminta, menilai informasi dan pemberitaan Pileg 'tenggelam' karena digelar bersamaan dengan Pilpres.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Kaka Suminta, menilai informasi dan pemberitaan Pileg 'tenggelam' karena digelar bersamaan dengan Pilpres.
"Pilpres mendominasi wacana sehingga menjadi topik perbincangan pemilu. Menimbulkan kekhawatiran. Pileg tenggelam, kecuali gerakan di bawah terus bergerak," kata dia, di diskusi 'Lama Waktu Kampanye dan Potensi Konflik di Masyarakat' di Jakarta Pusat, Kamis (27/9/2018).
Minimnya informasi dan pemberitaan mengenai calon anggota legislatif (caleg), membuat calon wakil rakyat itu dikhawatirkan melakukan gerakan terselubung untuk melakukan kampanye kepada konstituen.
'Gerakan di bawah tanah' seperti membuat kartu nama yang mencantumkan nama dan gambar surat suara.
"Membuat nama berbentuk kartu nama. Ada gambar sebagian daripada surat suara yang hanya ada nama saja. Ini dilaporkan oleh kompetitor," kata dia.
Selain itu, kata dia, melakukan sosialisasi berbentuk kampanye yang dilakukan di media sosial.
"Ini yang banyak selain bentuk kartu nama. Panasnya sosial media laporan tentang penggunaan sosial media untuk kampanye tinggi," tambahnya.