Terancam Serangan Narkoba, Fiji Jalin Kerjasama dengan Indonesia
Badan Narkotika Nasional lakukan pertemuan bilateral dengan Negara Fiji di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Selasa (25/9/2018)
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional lakukan pertemuan bilateral dengan Negara Fiji di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Selasa (25/9/2018).
Dalam keterangan pers yang diterima pada Kamis (27/9/2018), pertemuan ini membahas tentang kerjasama yang akan dilakukan antara Indonesia dan Fiji terkait upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan peredaran Gelap Narkoba (P4GN) pada kedua negara.
Baca: BNN Minta Inpres P4GN Segera Diimplementasikan di Kementerian Hingga Parpol
Kehadiran delegasi Fiji disambut baik oleh Deputi Hukum dan Kerjasama, Puji Sarwono.
Mewakili Negara Fiji, Deputy Commissioner of Fiji Police Force, DCP. Rusiate Tudravu, menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang terjalin antara Indonesai dengan Fiji.
Pihaknya menilai bahwa kerjasama ini akan sangat membantu mereka dalam memecahkan permasalahan Narkoba yang banyak terjadi di negaranya.
“Belakangan, di Fiji banyak ditemukan kasus penyelundupan narkoba dan dilakukan melalui jalur laut. Diperkirakan Narkoba tersebut masuk ke Fiji dan melintas di perairan Indonesia”, Ujar Rusiate Tudravu menjelaskan dasar kerjasamanya.
Rusiate Tudravu juga memaparkan angka kejahatan narkoba di Negaranya yang melonjak naik hingga 100%, dari 491 kasus di tahun 2016, menjadi 864 kasus di tahun 2017.
Menemukan fakta tersebut, pemerintah Fiji merasa perlu adanya penanganan khusus terhadap kasus tersebut, salahsatunya melakukan kerjasama dengan Negara terdekat, Indonesia.
Hal yang menjadi tantangan terbesar bagi Fiji adalah banyaknya celah perbatasan di perairan lepas pantai, mengingat letak negara Fiji yang berada di antara kepulawan di selatan Samudera Pasifik.
Permasalahan lain yang dihadapi oleh Fiji adalah minimnya informasi rute perlintasan kapal asing dan domestik dinegaranya serta pengawasan pada pusat transportasi dan jalur perdagangan di negaranya.
Pertemuan Bilateral Fiji dengan Indonesia menjadi langkah awal untuk dilakukannya kerjasama berkelanjutan antar kedua negara.
Pihak Fiji berharap, melalui BNN, Indonesia dapat menjalin sinergitas dibidang pemberantasan dan pengembangan capacity building.
Beberapa diantaranya adalah pengembangan sumber daya manusia, pengembangan teknologi intelijen, pengembangan teknologi laboratorium, pertukaran informasi trend kejahatan narkotika, cyber crime, human trafficking dan sebagainya.
Disisi lain, Indonesia sangat menyambut niat baik Fiji untuk melakukan kerjasama dibidang Pemberantasan dan Peredaran gelap narkoba.
Deputi Hukum dan Kerjasama, Puji Sarwono, menyampaikan pihaknya sangat diuntungkan dengan adanya kerjasama ini, mengingat, Fiji juga menjadi salah satu negara yang secara geografis berdekatan dengan Indonesia.
Menanggapi tawaran kerjasam Fiji, Puji menyampaiakn bahwa kerjasama ini akan dilakukan secara bertahap.
“Langkah awal kita akan melakukan pertukaran informasi. Berikutnya kami akan kembali melakukan pertemuan di Fiji sebagai tindaklanjut kerjasama ini”, ungkap Puji.
Baca: Akses Go-Tix via Browser Berhak Diskon Beli Tiket Rp 30 Ribuan
Dengan adanya kerjasama ini, kedua negara berharap dapat saling menguatkan terutama dibidang pertahanan lintas batas dari penyelundupan narkoba.
Melalui kerjasama ini, Fiji dan Indonesia juga sepakat untuk bersama saling mendukung berbagai upa yang berkaitan dengan kejahatan narkoba yang terjadi di kedua negara tersebut.