BNPB: 16.732 Orang Mengungsi Akibat Gempa dan Tsunami Palu
"Pengungsi paling banyak ada di Poboya Mako Sabhara dengan jumlah mencapai 5 ribu orang," katanya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memaparkan, saat ini sebanyak 16.732 warga Palu yang mengungsi di 24 posko pengungsian akibat gempa dan tsunami kemarin, Jumat (28/9/2018).
"Pengungsi paling banyak ada di Poboya Mako Sabhara dengan jumlah mencapai 5 ribu orang," katanya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Sementara pengungsi yang jumlahnya paling sedikit ada di beberapa tempat dengan jumlah masing-masing 100 orang yakni Lapangan Anoa, Belakang Basarnas, Jalan Maleo91, dan Halaman Detasemen.
"Para pengungsi tersebut kini membutuhkan hal-hal mendesak," tambahnya.
Baca: Enda Terharu Baca Pesan dari Pasha Ungu yang Kabarkan Kondisinya di Palu Pasca-Gempa dan Tsunami
Adapun kebutuhan tersebut mulai dari BBM, air minum, obat-obatan, tenaga medis, tenda pengungsi dapur umum, water tank, kantong mayat, kain kafan, hingga alat penerangan.
Berikut data 16.732 pengungsi Palu beserta tempatnya :
1. Lapangan Vatulemo = 1.000 orang
2. Halaman perkantoran = 2.000 orang
3. Bundaran Biromaro = 2000 orang
4. Makorem = 300 orang
5. Masjid Raya Palu = 300 orang
6. Poboya Mako Sabhara = 5.000 orang
7. Lapangan Anoa = 100 orang
8. Lapangan Paqih Rasyid = 500 orang