Gempa dan Tsunami di Palu, 17.000 Orang Lebih Mengungsi
Jumlah korban dan pengungsi akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah terus bertambah sehari setelah bencana terjadi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah korban dan pengungsi akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah terus bertambah sehari setelah bencana terjadi.
Di Kota Palu, hampir 17.000 warga mengungsi. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan pers, Sabtu (29/9/2018) pukul 17.00 WIB, menyatakan bahwa berdasarkan proyeksi penduduk 2018, sebanyak 2,41 juta penduduk Kota Palu terdampak rentetan gempa yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) sore waktu setempat.
BNPB mencatat sedikitnya 384 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut, sementara korban luka berat sebanyak 540 pengungsi.
Baca: Pasca Gempa, Begini Kondisi Bandara dan Pelabuhan di Sekitar Palu
Sementara itu, jumlah pengungsi di Kota Palu diperkirakan 16.732 orang yang tersebar di 24 lokasi. Hingga Sabtu pukul 16.00 WIB, jumlah pengungsi terbanyak terdapat di Poboya Mako Sabhara.
Berikut ini daftar lokasi pengungsian dan perkiraan jumlah warga di tempat tersebut:
1. Lapangan Vatulemo, 1.000 pengungsi
2. Halaman perkantoran, 2.000 pengungsi
3. Bundaran Biromaro 2.000 pengungsi
4. Makorem, 300 pengungsi
5. Masjid Raya Palu, 300 pengungsi
6. Poboya Mako Sabhara, 5.000 pengungsi
7. Lapangan Anoa, 100 pengungsi
8. Lapangan Paqih Rasyid, 500 pengungsi
9. GOR Siranindi, 200 pengungsi
10. Belakang Basarnas, belakang Gerindra, sekitar Jalan Basuki Rahmat, 100 pengungsi