Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAO Kampanye Zero Hunger di Usaha Pengolahan Sagu di Kendari

Program PSSU di Kendari diharapkan bisa menjadi percontohan bagi wilayah lain seperti di Maluku, Sumatera, dan Papua.

Penulis: Reza Deni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in FAO Kampanye Zero Hunger di Usaha Pengolahan Sagu di Kendari
TRIBUNNEWS/REZA DENI
Program Officer FAO Indonesia Mohamad Reza bersama pelaku UMKM dalam rangka Program Promoting Sagu Start Utilization (PSSU) di Kelurahan Mata, Kota Kendari. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Bagian dari rangkaian peringatan Hari Pangan Sedunia 2018 atau World Food Day 2018, Organisasi Pangan Perserikatan Bangsa-bangsa, Food and Agriculuture Organization (FAO) Indonesia, menggelar kegiatan Zero Hunger Day di usaha pegolahan sagu di Kota Kendari.

"Dari tahun 2015 kami menginisiasi program sagu ini, namanya Promoting Sagu Start Utilization (PSSU)," ujar Mohamad Reza, Program Officer FAO Indonesia kepada Tribunnews.com di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (30/9/2018).

Program PSSU dari FAO, menurut Reza merupakan program yang bergerak dari hulu ke hilir.

"Kalau hulu itu artinya bagaimana adanya hutan sagu yang hendak kami usahakan ubah menjadi kebun, dan itu menjadi sebuah proses yang panjang bagi kami," katanya.

Usaha pengolahan sagu di Kendari di masa lalu menurutnya masih menjalankan pola yang kurang higienis.

"Proses pengolahan sampai ke sagu basah menjadi tepung sagu itu biasanya diinjak-injak. Selain itu, limbah yang dihasilkan jumlahnya sangat banyak," imbuhnya.

Baca: Pusat Peragaan Iptek Kemenristekdikti Kembali Gelar Kompetisi Roket untuk Pelajar

Berita Rekomendasi

Di Kendari, sagu diolah menjadi aneka makanan ringan.

"Di sini ada kelompok yang menguatkan kelompok wanita lain dengan produk berbahan sagu, dan pendapatan serta keahlian mereka juga naik dari awal program PSSU berjalan," imbuh Reza.

Kelompok UMKM wanita itu, menurut Reza, memproses bahan dasar sagu menjadi bahan makanan ringan seperti chips, biskuit, dan produk camilan lainnya.

Baca: Mobil Pribadi Dipakai untuk Taksi Online, Status Klaim Polisi Asuransinya Apakah Bisa Hilang?

Program PSSU di Kendari diharapkan bisa menjadi percontohan bagi wilayah lain seperti di Maluku, Sumatera, dan Papua.

"Bukan level industri ya, tapi level komunitas, dan semoga di Kendari ini menjadi percontohan," pungkasnya.

Seperti diketahui, FAO menjalankan program PSSU di beberapa wilayah di Kendari, di antaranya di Kelurahan Mata dan Kelurahan Labibia.

Selain itu, ada juga daerah di Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas