Makna Hari Kesaktian Pancasila di Mata Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan para jajaran Pemerintah Provinsi DKI memperingati Hari Kesaktian Pancasila
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan para jajaran Pemerintah Provinsi DKI memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Jakarta sebagai Ibu Kota, menjadi saksi peristiwa sejarah kelabu itu.
"Jadi Jakarta adalah saksi peristiwa gerakan 30 September 1965. Kita mengetahui persis ancaman terhadap Pancasila yang pada waktu itu terkuak, dan dalam waktu singkat komponen penggerak, alhamdulillah hari ini 1 Oktober kita merayakan Kesaktian Pancasila," kata Anies di silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (1/10/2018).
Dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila dewasa ini, Anies menyebut harus dimaknai bukan semata menghadapi ideologi lain diluar Pancasila itu sendiri, tapi lebih kepada memaknai Pancasila sebagai ideologi yang bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Anies, bunyi sila terakhir yang terkandung dalam lima butir Pancasila itu merupakan tujuan akhir negara dibentuk.
Saat ini tantangannya adalah membuktikan butir ke-lima dari Pancasila tersebut.
"Itulah tujuan yang digariskan oleh Pancasila yaitu keadilan sosial, karena itu tantangannya kesaktian Pancasila sekarang harus bisa kita semua buktikan dengan menghadirkan keadilan," ujarnya.
Dia juga mengatakan hal itu yang bakal menjadi fokus bagi pemerintahannya ke depan membangun Jakarta, dengan menghadirkan keadilan sosial bagi masyarakat Ibu Kota.
Bila itu semua bisa diwujudkan, maka Pancasila bisa hidup nyata ditengah masyarakat. Bukan lagi sekedar teks yang dibaca dalam upacara.
"Bila itu hadir maka pancasila hidup senyatanya dalam kenyataan masyarakat bukan semata-mata sebagai teks yang di baca dalam upacara tapi sebagai kenyataan yang kita rasakan," pungkas Anies.