Hadiri Milad GPII, Karman Ajak Kader Doa untuk Korban Gempa
Diawal awal berdirinya pada fase awal GPII sangat mewarnai pergerakan Islam Indonesia. Namun sangat disayangkan GPII menjadi korban politik rezim orde
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) 2013-2017 Karman BM hadiri Milad GPII ke- 73 yang dilaksanakan oleh PW GPII Sumut Selasa malam (2/10/2018) di Kafe Kombur Medan.
Kegiatan yang dikemas dengan gaya santai dan menarik ini diisi dialog dan juga menyantuni 10 anak yatim dan doa bersama untuk keselamatan negeri terutama untuk korban gempa di Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Tengah.
Ketua Pengurus Wilayah (PW) GPII Sumatera Utara Wahyudi Hardianto dalam sambutannya mengajak pengurus dan kader GPII untuk saling bahu membahu dan gotong royong membesarkan GPII Di Sumatera Utara, karena sesungguhnya gotong royong adalah semangat para Founding Fathers kita dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.
”Jika kita menginginkan GPII di Sumatera Utara ini besar dan maju kita harus saling bekerja sama, bahu membahu dan memupuk sifat kegotong Royongan. Jika tidak maka akan sulit GPII kita ini akan maju. Selamat Milad Ke-73 GPII,” kata Yudi panggilan akrabnya.
Sementara itu Ketua Umum PP GPII 2013- 2017 Karman BM yang datang dari Jakarta dalam paparannya memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi dihadapan para pengurus wilayah, pengurus daerah dan kader- kader GPII di Sumatera Utara menceritakan bagaimana perjalanan GPII yang telah berusia 73 tahun.
Diawal awal berdirinya pada fase awal GPII sangat mewarnai pergerakan Islam Indonesia. Namun sangat disayangkan GPII menjadi korban politik rezim orde lama.
”GPII pernah dibubarin pemerintah tanpa ada dasar hukum yang jelas. Pemerintah sangat takut kepada GPII karena memang saat itu kader- kader GPII sangat militan terhadap perjuangan ke Indonesian dan Ke Islaman,” demikian kata Karman.
"Dunia sudah berubah. Apa yang hebat di hari kemarin, belum tentu hebat di hari ini. Itu hukum perubahan. Namun jikalau kita bisa beradaptasi maka GPII bisa mempertahankan posisi dan kontribusinya. Maka sebagai kader harus jeli melihat perubahan dan bisa beradaptasi", tegas Karman.
Selain itu, Karman mengajak para kader untuk mendoakan korban gempa NTB dan Sulteng.
"Di tengah bencana ini mari kita bersatu, singkirkan perbedaan, bahu membahu saling membantu dengan berbagai elemen bangsa lainnya untuk membangun kembali, rekonstruksi paska gempa untuk meringankan beban saudara-saudara kita
Refleksi Milad selain dihadiri oleh Mantan Ketua Umum PP GPII, juga dihadiri Ketua Umum dan Sekretaris Umum PW GPII Sumatera Utara, Ketua GPII PD Medan, ketua GPII PD Deli Serdang, Ketua GPII Kota Tebing Tinggi serta para pengurus kader lainnya. Acara resepsi ditutup dengan makan bersama serta ngopi bersama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.