Ideologi Bertentangan dengan Ketuhanan yang Maha Esa, Tidak Boleh Hadir di NKRI
Ratusan peserta ini tampak khusuk mendoakan para pahlawan yang tewas akibat kekejaman PKI.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah ulama, kyai, habaib, santri, tokoh aktivis, serta purnawirawan Jendral TNI, menggelar haul akbar di monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2017).
Ratusan peserta ini tampak khusuk mendoakan para pahlawan yang tewas akibat kekejaman PKI.
Ketua panitia Haul, Habib Muhsin Al-Attas mengatakan, kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk kepeduliannya akan jasa para pahlawan.
Karena itu, dirinya mengajak generasi muda lebih memahami sejarah tersebut.
"Kita harus berpegang pada undang-undang dasar 1945, dimana setiap ideologi yang bertentangan dengan ketuhanan yang maha esa, tidak boleh hadir atau berada di NKRI," katanya kepada wartawan, Selasa (2/10/2018).
Karena itu, Habib Muhsin pun mengajak semua umat untuk bersatu memerangi komunis yang ada di tanah air.
Jangan sampai paham komunis terus masuk karena nantinya akan menghancurkan bangsa Indonesia.
"Marilah kita bersatu untuk menghilangkan paham komunis yang saat ini sudah terlihat masuk ke Indonesia," katanya.
Selain Habib Muhsin, hadir juga Habib Ali, Mayjend TNI (Purn) Kivlan Zen, Brigjend TNI (Purn) Adityawarman, Mayjend TNI (Pur) Tatang Zaenudin, Dr. Toha Abas dan sejumlah tokoh lain.
Kivlan Zen, dalam sambutannya juga dengan panjang lebar menceritakan sejarah kekejaman PKI dan mengajak bersama menolak kebangkitan PKI.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.