Perubahan Kondisi Saat dan Usai Likuifaksi di Palu, Lumpur Telan Rumah hingga Jalan Menyembul
Likuifaksi terjadi di wilayah Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/10/2018).
Penulis: Alfin Wahyu Yulianto
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Likuifaksi terjadi di wilayah Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/10/2018).
Likuifaksi yang terjadi di Balora merupakan efek gempa berkekuatan 7,4 SR yang mengguncang Palu, dan sekitarnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam akun Twitter-nya membenarkan bahwa yang terjadi di Balora merupakan likuifaksi.
Baca: Didi Riyadi Sebut Ayu Ting Ting Masuk Kriteria Istri Idamannya
"Likuifaksi adalah tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatan," tulis Sutopo.
Gempa menjadi salah satu pemicu terjadinya likuifaksi.
Bahkan untuk wilayah Palu, kerusakan yang diakibatkan oleh likuifaksi bisa lebih besar dibanding dengan kerusakan akibat tsunami.
Tampak dalam video yang beredar, rumah-rumah warga rusak hingga tenggelam dan terseret lumpur akibat likuifaksi.
Baca: Belum Banyak yang Tahu, Ini Fungsi Windshield pada Motor
Rumah, pepohonan hingga menara pemancar tampak seolah berjalan lalu menghilang tertelan tanah lumpur yang bergerak.
Usai beredar video detik-detik terjadinya likuifaksi, kini beredar video yang menampilkan kondisi wilayah tersebut usai terjadi likuifaksi.
Tampak dalam video kondisi permukaan tanah luluh lantak.
Rumah warga serta jalanan tampak menyembul dan sebagian yang lain tampak amblas.
Terdengar suara pria yang merekam kondisi jalan dan rumah pascagempa beberapa kali menyebut kalimat Lailahailallah, Subuhanallah, seakan tidak percaya dengan kondisi yang ada.
"Bisanya jalan naik setinggi atap rumah," kata pria yang merekam video.
Sementara, seorang pria lain yang ada dalam video menjelasakan mengapa jalan bisa bergeser setinggi atap rumah.