Survei LSI Denny JA: PDI-P Berpotensi Jadi Partai Paling Kuat di Masa Mendatang
Setelah PDIP, 16,7 persen masyarakat memilih Partai Golkar sebagai partai yang diprediksi menjadi yang terkuat.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) menyebutkan bahwa mayoritas masyarakat menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berpotensi menjadi partai yang paling kuat di masa mendatang.
"Sebanyak 37,4 persen masyarakat menjawab, PDIP adalah partai yang dinilai memiliki potensi menjadi partai paling kuat," ujar peneliti LSI, Rully Akbar, di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (5/9/2018).
Setelah PDIP, 16,7 persen masyarakat memilih Partai Golkar sebagai partai yang diprediksi menjadi yang terkuat.
Kemudian disusul Partai Gerindra sebesar 14,8 persen, dan Partai Demokrat 9,8 persen. Sedangkan 9,2 persen peserta survei memilih partai lainnya dan 12,1 persen memilih tidak menjawab atau abstain.
Menurut Rully, PDI-P dinilai bakal mengalahkan partai lainnya karena rekam jejaknya. PDI-P merupakan satu-satunya partai yang pernah meraup suara di atas 30 persen sejak pemilu era Reformasi digelar.
Selain itu, masyarakat menilai PDIP adalah partai yang konsisten memperjuangkan Pancasila dan memiliki sosok pemimpin yang kuat. Tokoh Megawati sebagai Ketua Umum PDIP masih dipandang sebagai figur.
"Masyarakat yang menilai PDI-P konsisten mempertahankan Pancasila 32,6 persen, kuatnya leadership ketua umum 24,7 persen," kata Rully.
Seperti diketahui, Survei ini dilaksanakan pada 14-21 September 2018 dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden, melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner, dengan margin of error 2,9 persen.
Survei ini juga dilengkapi dengan forum group discussion (FGD) dan analisis media serta wawancara mendalam.