BNPB: Sulteng Bisa Diguncang Gempa Susulan Hingga 1.000 Kali
Pasca gempa dan tsunami, hingga hari ini pukul 06.00 WIB, tercatat 437 gempa susulan yang terjadi di Sulteng.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data gempa susulan yang terjadi di wilayah Sulawesi Tengah.
Pasca gempa dan tsunami, hingga hari ini pukul 06.00 WIB, tercatat 437 gempa susulan yang terjadi di Sulteng.
Baca: Atiqah Belum Bisa Jenguk Ratna Sarumpaet di Polda Metro Jaya
Baca: Polisi Masih Tunggu Kehadiran Amien Rais di Mapolda Metro Jaya
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, meski masih terjadi gempa usulan, tidak seluruhnya dirasakan oleh masyarakat. Sebab intensitas gempa yang minim.
"Gempa susulan masih terus berlangsung. Sampai pukul 06.00 WIB, ada 437 gempa susulan yang kalau kita lihat intensitasnya dia semakin menurun," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2018).
Gempa susulan itu, kata Sutopo, masih akan terus berlangsung. Bahkan, gempa susulan bisa mencapai 1000 kali.
Namun Sutopo menyebut hal tersebut merupakan proses yang normal.
"Sifatnya normal. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, meskipun ada goncangan," sebutnya.
Hingga H+7 BNPB mencatat setidaknya ada 1.571 korban jiwa yang telah ditemukan.
Korban tersebar di berbagai wilayah, di Palu, jumlah korban paling banyak yaitu 1.352 orang, kemudian di Donggala 144 orang, Sigi 62 orang, Parigi Moutong 12 orang, dan di Pisangkayu Sulawesi Barat 1 orang.