TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akitivis perempuan Ratna Sarumpet batal berangkat ke Santiago, Chile, untuk menghadiri 'women play wrights international conference 2018 (WPIC) Chile 2018.

Saat hendak berangkat untuk mengikuti konferensi itu, mantan anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno itu batal berangkat karena dibekuk Pihak kepolisian Polda Metro Jaya karena kasus penyebaran berita bohong yang menjerat dirinya.

Dimana Ratna berangkat ke Chile diketahui disponsori oleh Pemprov DKI, dengan total biaya mencapai Rp 70 juta.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI, Asiantoro menyebut meski loyalis Prabowo Subianto itu tak jadi berangkat, uang 70 juta yang sudah terlanjur diberikan tak perlu dikembalikan.

Asiantoro beralasan uang tersebut tidak perlu dikembalikan, lantaran batalnya keberangkatan Ratna ke Chile karena hal-hal yang tidak diduga.

"Iyakan ini kan enggak sengaja engak boleh berangakat karena ada penyelidikan hukum. (Uang) itu enggak dibakin. Ini dianggap Force Majure," kata Asiantoro saat dikonfirmasi Jumat (5/10/2018).

Asiantoro membeberkan uang 70 juta yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk meberangkatkan Ratna Sarumpaet itu sedianya digunakan untuk membeli tiket pulang pergi, akomodasi dan biaya penginapan.

Disparbud DKI hanya memberikan waktu 7 hari untuk Ratna mengikuti kegiatan tersebut dengan biaya Rp 70 Juta.

Asiantoro menyebut besaran dana tersebut digunakan untuk mengikuti kegiatan itu selama 7 hari.

"Maksimal 7 hari. Kita tetap ketentuannya 7 hari," katanya.

Untuk diketahui, Ratna Sarumpaet diamankan oleh pihak berwajib saat hendak berangkat ke Santiago, Cile untuk menghadiri acara konferensi penulis teater wanita.