Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terjaring OTT, Wali Kota Pasuruan Tiba di Gedung KPK

Ketiga orang yang turut dibawa ke Gedung KPK di Jakarta adalah dua penjabat kepala dinas Pemkot Pasuruan dan seorang pihak swasta.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Terjaring OTT, Wali Kota Pasuruan Tiba di Gedung KPK
Surya/Galih Lintartika
Salah satu ruangan di lingkungan Pemerintahan Kota (Pemkot) Pasuruan yang disegel Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (4/10/2018) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Pasuruan Setiyono, dan tiga orang lainnya yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Pasuruan, Jawa Timur, tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (5/10/2018) dini hari. Keempatnya tiba dengan kawalan petugas KPK dan anggota Brimob bersenjata.

Ketiga orang yang turut dibawa ke Gedung KPK di Jakarta adalah dua penjabat kepala dinas Pemkot Pasuruan dan seorang pihak swasta.

Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan keempatnya akan melaksanakan pemeriksaan lanjutan sebelum ditentukan status hukum mereka.

Pantauan Tribun, dua dokter didatangka ke Gedung KPK sekitar pukup 03.40. Mereka hendak memeriksa kesehatan dari orang yang telah menjalani pemeriksaan sebelum dilakukan penahanan.

Dalam OTT di Pasuruan, Jatim, Kamis kemarin, tim KPK mengamankan enam orang terkait dugaan praktik suap yang melibatkan penyelenggara negara.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan di kantor kepolisian setempat, hanya empat orang yang dibawa ke Gedung KPK di Jakarta ke Jakarta.

Dari OTT di Pasuruan tersebut, KPK menyita barang bukti berupa uang sejumlah Rp 120 juta. Uang itu diduga bagian dari komitmen fee dari proyek infrastruktur pembangunan di Pemkot Pasuruan tahun anggaran 2018. Di antaranya sejumlah proyek infrastruktur dan irigasi.

Berita Rekomendasi

Penindakan ini dilakukan karena KPK telah menerima informasi akan ada transaksi yang melibatkan penyelenggara negara dan pihak swasta di Pasuruan.

"Kami menduga ada aliran dana, ada transaksi penyerahan uang, baik dalam bentuk cash secara fisik maupun melalui transaksi perbankan, yang kami indikasikan merupakan bagian dari commitment fee proyek infrastruktur yang ada di Pasuruan. Jadi ada proyek, pembangunannya 2018. Besok (hari ini) lengkapnya akan kami sampaikan proyek apa," ujar Febri, Kamis malam. (coz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas