Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bantuan Dana dari Asing untuk Korban Palu, Sebagian Dialokasikan untuk Rekonstruksi

Presiden Joko Widodo menyetujui dan menerima adanya bantuan asing untuk menangani bencana pasca gempa dan tsunami di Sulteng.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Bantuan Dana dari Asing untuk Korban Palu, Sebagian Dialokasikan untuk Rekonstruksi
Kompas.com
Gempa Palu 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyetujui dan menerima adanya bantuan asing untuk menangani bencana pasca gempa dan tsunami di kawasan Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

Wakil Menteri Luar Negeri, Abdurrachman Mohammad Fachir menyebutkan ada 25 negara yang telah mendaftar untuk memberikan bantuan dan tidak hanya bantuan logistik namun ada juga yang menerima bantuan finansial yang komitmennya mencapai Rp 220 miliar.

Baca: Berburu Rusa, Tiga Warga Aceh Selatan Diduga Tersesat di Hutan Gampong Seulekat

"Kalau pledge ada Rp 220 miliar, ada yang sudah disalurkan langsung," kata Fachir saat ditemui di kantor BNPB, di Jakarta Timur, Sabtu (6/10/2018).

Adapun rincian negara yang memberikan bantuan uang adalah Korea Selatan senilai 1 juta dolar Amerika Serikat (AS), Tiongkok 200 ribu dolar AS, Uni Eropa 1,5 juta Euro, dan Venezuela 10 juta dolar AS.

Kemudian ada juga Jerman 1,5 juta dolar AS, Vietnam 100 ribu dolar AS, Australia 500 ribu dolar Australia, Laos 100 ribu dolar AS, dan Kamboja 200 ribu dolar AS.

Wamenlu menjelaskan tidak semua bantuan uang akan langsung disalurkan kepada korban, nantinya uang juga akan disimpan untuk biaya biaya rehabilitasi dan konstruksi.

Berita Rekomendasi

"Memang kita juga sudah memutuskan masalah sumbangan finansial ada yang diarahkan kepada tanggap darurat diarahkan ke tanggap darurat dan ada juga untuk rehabilitasi dan konstruksi," tutur Fachir.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan biaya untuk rehabilitasi dan rekontruksi memang akan lebih besar dibandingkan biaya pemulihan setelah gempa sehingga dana bantuan dana memamg harus ada yang disimpan dulu.

"Sebagian besar bantuan uang kita gunakan untuk rekontruksi karena kebutuhan lebih besar daripada penanganan darurat jadi gak semua untuk sekarang pemulihan," ungkap Fachir.

Nantinya pemerintah juga akan melakukan audit mengenai bantuan dana untuk korban Palu tersebut untuk kemudian dilaporkan ke negara-negara yang telah memberikan bantuan.

"Akan ada audit dan dilaporkan ke negara sahabat yang telah berikan laporan," pungkas Sutopo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas