Diminta Mundur oleh Komisi V DPR, Begini Tanggapan Kepala BMKG
Saya katakan saat ini kami bertanggung jawab pada yang rawan gempa, 150 juta jiwa.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, anggota Komisi V DPR RI Anthon Sihombing meminta Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengundurkan diri dari jabatannya.
Ini karena Anthon menilai Dwikorita tidak layak lagi memimpin BMKG karena dialah yang paling bertanggung jawab terhadap banyaknya jumlah korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Masih menurut Anthon, kelalaian yang dilakukan BMKG saat mendeteksi bencana dinilai sangat fatal. Termasuk pernyataan yang diberikan ke media dinilai sangat normatif sehingga membuat informasi menjadi simpang siur.
Lantas bagaimana Dwikorita menyikapi desakan tersebut? Ditemui di sela-sela acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10/2018), Dwikorita menanggapi santai hal tersebut.
"Saya katakan saat ini kami bertanggung jawab pada yang rawan gempa, 150 juta jiwa. Kita tidak boleh lari dari tanggung jawab. Harus dihadapi jangan malah mundur cuci tangan," tegasnya.
Dwikora menambahkan hingga kini pihaknya terus memantau kemungkinan-kemungkinan bencana di wilayah lain di luar Palu, Sigi dan Donggala. Dia juga menyatakan akan terus bekerja dengan baik.