Mengikis Isu Sara dan Berita Hoax Lewat Gema Perdamaian
Ribuan orang dari berbagai suku, agama, ras, dan etnis se-nusantara memadati lapangan timur Bajra Sandhi Renon, Denpasar, Sabtu (6/10/2018) sore.
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ribuan orang dari berbagai suku, agama, ras, dan etnis se-nusantara memadati lapangan timur Bajra Sandhi Renon, Denpasar, Sabtu (6/10/2018) sore.
Mereka berkumpul untuk mengikuti acara Gema Perdamaian ke-16 yang merupakan gerakan kemanusiaan, gerakan kesadaran untuk menciptakan keharmonisan.
"Ini adalah wujud toleransi saling memiliki, persaudaraan. Kita berbeda, selalu bisa menghargai satu sama lain. Selalu merasa bersaudara," kata Ketua Panitia Gema Perdamaian ke-16, Kadek Adnyana.
Baca: Southampton vs Chelsea: Eden Hazard Cetak Gol Lagi, The Blues Menang 3-0
Acara Gema Perdamaian ini bisa mengikis isu sara dan juga berita hoaks yang kini tengah menjamur.
"Lewat Gema Perdamaian ini, isu sara akan semakin sedikit dan masyarakat semakin tahu dan sadar serta berita hoaks semakin berkurang," katanya.
Selain itu, acara ini juga bertujuan mendoakan warga yang terkena bencana alam.
"Kita akan bangkitkan kesadaran semua orang, agar mereka sadar untuk menjaga keharmonisan sesama manusia, lingkungan dan Tuhan. Mari kita menyadari perbedaan ini. Perbedaan karunia terindah, seperti taman dengan bunga warna-warni," imbuhnya.
Baca: Cahaya Layar Gawai Berpengaruh Buruk Bagi Mata
Adapun rangkaian acara Gema Perdamaian ini yaitu diawali dengan upacara Padayatra, penampilan etnis nusantara dari berbagai etnis, doa bersama, dan pembacaan ayat-ayat suci.
"Apapun yang terjadi di alam ini atas kehendak Beliau. Kita manusia harus bisa memahami itu, dan memohon kepada Beliau agar diberikan keharmonisan," lanjutnya.
Acara ini diikuti oleh 9.280 orang yang telah mendaftar dan diperkirakan yang datang lebih dari itu. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.