Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BKKBN Kembangkan Permodelan Praktek Bidan Mandiri sebagai Tempat Magang

Hal ini dilakukan guna meningkatkan kompetensi dan keterampilan tenaga kesehatan terkait pelayanan KB di Indonesia

Penulis: Ria anatasia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in BKKBN Kembangkan Permodelan Praktek Bidan Mandiri sebagai Tempat Magang
Tribunnews.com/Ria Anatasia
Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Dwi Listyawardani (kanan) dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Sukaryo Teguh Santoso di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (12/10/2018) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengadakan permodelan praktek bidang mandiri sebagai tempat magang bagi bidan.

Hal ini dilakukan guna meningkatkan kompetensi dan keterampilan tenaga kesehatan terkait pelayanan KB di Indonesia.

Baca: Ketika Jokowi Singgung Masalah Ekonomi Dunia dalam Pertemuan IMF-Word Bank

"Dengan peningkatan pengetahuan dan wawasan tenaga provider medis yang kompeten dalam pelayanan KB, diharapkan akan sangat mendukung tercapainya hasil pelayanan yang maksimal dan berkualitas," kata Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Dwi Listyawardani di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (12/10/2018).

Dalam acara bertajuk "Sosialisasi Monika dan Praktek Mandiri Bidan Tempat Magang", Dwi menjelaskan, program itu akan memberikan kesempatan bagi bidan junior mendapat pengalaman dan ilmu sebelum terjun sendiri ke lapangan.

"Konsepnya sama dengan pasca pelatihan. Usai ikut pelatihan, belum tentu bisa melatih. Yang senior punya tempat praktek mandiri bisa jadikan tempat magang untuk yang ebih junior," papar Dwi di hadapan sekira 75 bidan.

"Ini untuk proses kualifikasi. Setelah dilakukan permodelan, bisa unggah hasil pelayanan untuk dapat sertifikat kompeten," imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Dwi menyoroti rendahnya angka tenaga medis yang melayani metode kontrasepsi jangka panjang, yaitu IUD dan implan. Dari sekira 48 ribu bidan yang dilatih, hanya 10 persen yang melakukan pelayanan tersebut.

Menurutnya, salah satu alasan fenomena itu adalah kurangnya rasa percaya diri tenaga medis untuk berikan pelayanan IUD dan implan.

"Makanya dibuat tempat magang agar mereka bisa praktekan di situ dengan dibantu yang lebih senior. Banyak cara kita siapkan agar yang ikut pelatihan betul-betul berkompeten," katanya.

Baca: Kasus Ratna, Polisi Akan Periksa Nanik Deyang

Dalam acara tersebut, hadir Kepala Perwakilan BKKBN dari Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Jambi.

Kemudian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni, Direktur KB Jalur Swasta Widwiono, Direktur KB Jalur Pemerintah Komari dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Sukaryo Teguh Santoso.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas