Di Donggala, Pengungsi Masih Kekurangan Pakaian Sekolah dan Selimut
Menurut pengungsi, kebutuhan yang sangat mendesak saat ini adalah pakaian sekolah dan selimut.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, DONGGALA - Dua pekan sudah bencana gempa bumi terjadi di Desa Labuan Toposo, Donggala, Sulawesi Tengah.
Namun, di jalan menuju desa yang menumpuh waktu dua jam dari kota Palu itu masih banyak ditemui papan yang bertuliskan 'Posko bencana gempa. Kami butuh bantuan'.
Tidak hanya itu tenda-tenda pengungsi masih banyak berseliweran di tepi jalan.
Menurut pengungsi, kebutuhan yang sangat mendesak saat ini adalah pakaian sekolah dan selimut.
"Kami butuh pakaian untuk anak kami sekolah," ujar Iswandi, saat berbincang dengan tribunnews.com, Rabu (17/10/2018).
Baca: Luhut Klaim Koreksi Jari Bos IMF Demi Tunjukan Indonesia Nomor Satu, Terkuak Fakta Ini
Selain itu Iswandi menyebut, warga yang sebelum terluka akibat tertimpa bangun rumahnya sudah kembali pulih.
"Itu ada kakek yang sempat luka tertimpa atap rumahnya, tapi luka di punggung dia sudah sembuh sekarang," ucap Iswandi.
Baca: Kala Kiai Maruf Amin Bertukar Pandangan Dengan Para Tokoh Masyarakat Indonesia Di Singapura
Warga lainnya, Iwan, juga mangaku masih terus merasakan gempa susulan.
"Sehari itu minimal sehari itu ada gempa, tapi tidak terlalu kencang, cuma kita jaga panik," katanya.
Baca: PKS Izinkan Kadernya Kampanye Negatif, Tim Sukses Jokowi-Ma'ruf Singgung Luka Batin di Pilpres 2014
Iwan pun berharap kedepan bantuan dapat lebih banyak masuk ke desa.
"Sekarang itu masih jarang bantuan, kami juga butuh modal usaha," ujar Iwan.