Personel ADF Sebut Latihan Pendaratan Amfibi Keris Woomera Rumit, TNI Bilang Tentara Australia Asyik
Komandan Pasukan Pendarat Australian Defence Force memandang Latihan Gabungan Bersama Operasi Pendaratan Amfibi Keris Woomera 2024 rumit.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO - Komandan Pasukan Pendarat Australian Defence Force (Commander Landing Forces ADF) Colonel Judd Finger memandang Latihan Gabungan Bersama Operasi Pendaratan Amfibi Keris Woomera 2024 rumit.
Ia mengungkapkan latihan bersama TNI yang digelar di Pantai Banongan Situbondo Jawa Timur pada Rabu (13/11/2024) adalah hasil perencanaan jangka panjang.
Latihan interoperabilitas dan integrasi yang digelar selama dua pekan tersebut, ungkapnya, melibatkan personel TNI dan sejumlah unsur angkatan ADF.
Hal itu disampaikannya saat konferensi pers usai Latihan Gabungan Bersama TNI dan ADF Keris Woomera 2024 di Pantai Banongan Situbondo Jawa Timur pada Rabu (13/11/2024).
"Apa yang anda lihat adalah hasil dari perencanaan jangka panjang latihan interoperabilitas dan integrasi selama dua bulan untuk melakukan operasi amphibious yang rumit antara TNI dan ADF Naval Platforms, TNI dan Australian Combat Troophs, TNI dan Australian Defence Force Elements untuk melakukan latihan operasi bersama yang baik di tanah Indonesia," ungkapnya.
Baca juga: Sambut Baik Usulan Mabes TNI, Layanan Satria 1 Siap Fasilitasi Konektivitas Pos TNI AL
"Hal ini adalah sinyal di level taktikal yang kita bangun sebagai prajurit, pelaut, bisa bersama-sama melakukan interoperabilitas di tingkat komando dan prajurit secara efektif, aman, dan kami bangga atas apa yang telah dihasilkan oleh TNI dan prajurit Australia sebagaimana yang anda lihat tadi," sambungnya.
Komandan Kompi (Danki) dalam Latihan Gabungan Bersama Operasi Pendaratan Keris Woomera 2024 Kapten (Mar) Adam Keulana mengungkapkan kesannya selama latihan dengan personel ADF.
Selama latihan, ujarnya, personel TNI dan ADF berbagi pengalaman dalam banyak hal mulai dari cara mendarat, cara menyelesaikan sasaran, hingga kultur militer masing-masing.
Baca juga: Demi Kesejahteraan Rakyat, TNI Ikut Kawal Penyelesaian Pembangunan BTS BAKTI Komdigi di Papua
Menurutnya, perbedaan bahasa juga tak menjadi kendala selama latihan.
Selama latihan, ungkap Adam, baik personel TNI dan ADF saling membantu.
"Sangat asyik sekali, mereka sangat terbuka, mudah diajak bergaul, jadi kita semua sangat senang," ujarnya.
Latihan Bersama Keris Woomera yang digelar sejak 3 November sampai 16 November 2024 itu merupakan latihan gabungan terbesar yang pernah digelar antara TNI dan ADF.
Latihan itu secara resmi dibuka melalui sebuah upacara pembukaan di Geladak kapal HMAS Adelaide, Darwin, Australia pada Minggu (3/11/2024).
Selanjutnya, sebanyak 25 prajurit Hiu Petarung TNI AL dari Batalyon Infanteri 3 Marinir di bawah pimpinan Komandan Kompi (Danki) Kapten Mar Adam Keulana juga melaksanakan latihan Pendaratan Amfibi bersama ADF di Pulau Bathrust, Australia pada Selasa (5/11/2024).
Kemudian mereka juga sempat melakukan latihan perang kota jarak dekat bersama personel ADF di Markas 1st Brigade Royal Australian Regiment, Robertson Barrack, Darwin Australia.
Latihan Pendaratan Amfibi yang digelar dalam rangkaian latihan juga merupakan yang pertama kali dilakukan antara TNI dan ADF.