Syafruddin: Generasi Milenial Akan Mengisi Pemerintahan di Indonesia
Pemerintah melalui Kemenpan RB membuka seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Sasarannya generasi milenial.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin, mengatakan aparat pemerintahan di tingkat pusat dan daerah di Indonesia akan diisi generasi milenial.
Hal ini setelah pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi membuka seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS).
"Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan pemerintahan terkait lainnya menarik sebesar-besarnya kaum milenial dalam penerimaan calon pegawai negeri sekarang ini yang mendaftar itu 3,8 juta dan yang pasti itu 100 persen kaum milenial," kata Syafruddin, ditemui di Djakarta Theater, Minggu (28/10/2018).
Baca: Diskusi Bareng Pengusaha Tajir, Cara Bicara Nagita Slavina Jadi Sorotan
Dia menjelaskan, pihaknya akan mengambil sekitar 238.000 dari 3,8 juta pendaftar CPNS. Dari jumlah 3,8 juta pendaftar tersebut rata-rata berusia di rentang 20-29 tahun. Batas usia yang ditetapkan pemerintah bagi pelamar CPNS 2018 yaitu 35 tahun.
Sehingga, dia memprediksi, seleksi penerimaan aparatur sipil negara (ASN) itu berlangsung ketat.
"Pasti kompetitif dan disitu kami harapkan kaum milenial akan memberi kontribusi besar bagi bangsa Indonesia terutama sumber daya manusia aparatur negara yang akan menjadi membawahi seluruh roda pemerintahan baik di tingkat pusat maupun di tingkat provinsi kabupaten dan daerah," kata dia.
Dari seleksi CPNS itu, dia mengharapkan, menghasilkan orang-orang yang kredibel untuk menjadi penentu penentu kebijakan atau para pelaksana pelaksana di pemerintahan birokrasi dari tingkat pusat sampai tingkat daerah.
Baca: Makan Malam Ratusan Dolar di Singapura, Nagita dan Raffi Satu Meja Bareng ART Jadi Sorotan
Dia menambahkan, aparat birokrasi Indonesia itu berjumlah 4,35 juta orang. Pihaknya perlu mencari orang-orang yang dapat berkompetisi di tingkat nasional
atau di global sehingga kemampuan bangsa indonesia itu semakin meningkat.
"Mudah-mudahan hasil-hasil tahun ini itu akan kami rasakan tahun depan dan Insya Allah, grade sumber daya manusia Indonesia terutama great aparatur yang mengawal negara dan penyelenggara negara ini sudah bisa meningkat di mata dunia internasional ataupun persaingan global," tambahnya.(*)