Keponakan Anggota DPRD Babel Ini Sempat Dapat Info Pamannya Terlambat Naik Pesawat
Dito Apreno, keponakan dari M Dolar mengaku membawa sejumlah data untuk kepentingan identifikasi
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Instalasi Pelayanan DVI (Disaster Victim Identification) Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, sejak Senin (29/10/2018) sore sudah dipadati puluhan orang yang menyampaikan data ante mortem penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi.
Mereka adalah keluarga penumpang yang menyampaikan sejumlah data untuk kebutuhan identifikasi jenazah.
Sebelumnya RS Polri juga sudah menyampaikan kepada keluarga korban agar menyampaikan data-data tersebut ke RS Polri.
Salah satunya adalah kemenakan dari anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung dari fraksi PKB, M Dolar yang namanya masuk dalam manifest penumpang.
Dito Apreno, keponakan dari M Dolar mengaku membawa sejumlah data untuk kepentingan identifikasi Ketua DPC PKB Kabupaten Bangka tersebut.
Ia sempat mendapatkan kabar pamannya terlambat dan tidak jadi menumpang pesawat nahas tersebut.
Baca: Data Lengkap Insiden Kecelakaan Lion Air dari Tahun ke Tahun
“Saya sempat baca berita dari Lion Air bahwa beliau selamat karena tidak jadi naik pesawat, terlambat, tapi saya cek beritanya tidak ada, saya tidak tahu salah informasi atau bagaimana tapi keluarga masih menunggu,” jelasnya ditemui Tribunnews.com.
Tapi ia kemudian mendapat informasi dari Bandara Soekarno-Hatta bahwa yang bersangkutan ada di dalam manifest pesawat tersebut.
Baca: Pesawat Lion Air yang Jatuh di Perairan Karawang Pagi Tadi Adalah Tipe Boeing 737 MAX 8
“Saya tahu dari petugas Bandara Soekarno-Hatta, manifestnya memang ada, nomor kursinya 32A,” imbuh Dito.
Dito membawa sejumlah bukti ciri-ciri fisik dari M Dolar. “Data-data berupa bukti fisik seperti bekas luka, bukti bahwa beliau juga pakai gigi palsu, ijazah, dan foto-foto sudah saya serahkan,” terangnya.
Dito mengaku berkomunikasi terakhir pada Minggu (28/10/2018) sore. “Terakhir komunikasi kemarin sore, karena memang seminggu terakhir kami intensif komunikasi soal ada pekerjaan dengan beliau,” jelasnya.
“Tapi saya belum ketemu di Jakarta, dan baru berencana bertemu besok di Bangka Belitung karena rumah saya juga di sana,” ujarnya.
Sebelumnya dikabarkan ada delapan orang anggota DPRD Bangka Belitung beserta stafnya ada di dalam manifest pesawat tersebut.
Selain M Dolar ada Ketua Komisi IV, HK Djunaidi dari Partai Demokrat, H. Eling Sutikno anggota Komisi III dari PPP, Ahmad Mugni anggota Komisi III dari Partai Golkar, Murdiman anggota Komisi III Partai PKS, dan Muchtar Rasyid anggota komisi II dari Partai Nasdem.
Serta 2 orang staf DPRD Babel yakni M. Syafei, pendamping Komisi IV dan Tessa Kausar, Staf Komisi IV DPRD Babel.
Mereka rencananya kembali ke Pangkal Pinang setelah menjalankan tugas dinas di Jakarta.