Matikan TV, Keluarga Korban Tak Tahan Ikuti Berita Jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610
Tak terkecuali bagi keluarga pegawai Ditjen Pajak KKP Pratama Bangka, yakni Pratomo Wira Dewanto (42).
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasib para penumpang pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, masih menimbulkan pertanyaan bagi pihak keluarga.
Tak terkecuali bagi keluarga pegawai Ditjen Pajak KKP Pratama Bangka, yakni Pratomo Wira Dewanto (42).
Pria yang telah bekerja di Pangkal Pinang selama dua tahun itu sebenarnya tinggal di kawasan Bintaro, Tangerang.
Namun usai kabar jatuhnya pesawat tersebar, istri dan anak korban memutuskan berkumpul di kediaman orang tua korban.
Baca: Menhub: Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh di Perairan Laut Jawa, Utara Bekasi
Bahkan di kediaman yang beralamat di Jl. Kembang Timur No. 9 RT 008/007, Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan, itu juga terlihat adik, sanak saudara dan kerabat.
Pantauan Tribunnews.com, sebagian besar keluarga korban berkumpul di dalam rumah. Hanya ayah korban dan beberapa ponakan yang terlihat duduk di luar.
Mereka nampak duduk di kursi-kursi plastik warna biru dan hitam yang telah disediakan.
Terlihat pula terpal seadanya menutupi bagian atas jalan tersebut.
Ayah korban, Wiratmo Trisoewarso, mengaku keluarganya hingga saat ini tak menyalakan televisi (TV).
Dengan mata berkaca-kaca, ia mengungkap tak sanggup menahan perasaan apabila mengikuti pemberitaan.
"Nggak, kita nggak tahan. TV mati terus," ujar Tri, begitu ia biasa disapa, Senin (29/10/2018).
Istri korban hingga kini masih belum dapat ditemui lantaran masih syok.
Suara sesenggukan tangisan sang istri masih sedikit terdengar dari luar rumah.