Tidak Biasanya Jaksa Andri Terbang ke Pangkalpinang Bersama Sang Istri
Namun, ada yang tidak biasa dari Jaksa Andri saat kembali bertugas ke Pangkalpinang
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator pada Kejati Babel, Andri Wiranofa seperti biasanya kembali bertugas ke Pangkalpinang, Bangka Belitung usai berlibur bersama keluarganya di Jakarta.
Jaksa Andri menggunakan pesawat Lion Air JT 610 untuk menuju Pangkalpinang dengan jadwal keberangkatan pukul 06.20 WIB dari bandara Soekarno-Hatta.
Baca: Jasa Raharja Jamin Penumpang Pesawat Lion Air JT 610
Namun, ada yang tidak biasa dari Jaksa Andri saat kembali bertugas ke Pangkalpinang.
Istrinya ikut serta dalam penerbangan nahas tersebut. Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews, jaksa Andri duduk di kursi nomor 8A, sementara sang istri duduk di kursi nomor 8 B.
"Jaksa Andri ini tidak biasanya istrinya ikut, tapi tadi pagi ikut, mungkin sudah firasat atau gimana saya enggak tahu," kata Stafsus Gubernur Bangka Belitung Bagian Hukum, Politik dan Pemerintahan, Dimas DP S.kom, SH MH saat berbincang dengan Tribunnews, Senin(29/10/2018).
Dimas mengatakan, jaksa Andri biasanya selalu sendiri terbang ke Pangkalpinang. Ia memang terbiasa pulang pergi Jakarta-Pangkalpinang karena seluruh keluarganya, anak dan istri berada di Jakarta.
"Dia memang biasanya sendiri pulang pergi. Ini istrinya ikut tapi anaknya enggak,"ujar Dimas.
Tidak hanya Andri, ada beberapa jaksa yang berada di dalam pesawat nahas tersebut ada Kasis Pidsus Pangkalpinang Dody Junaedi duduk di kursi 19 E, lalu ada Shandy Joham Ramadhan, Jaksa Fungsional Bangka Selatan duduk di kursi 7 F dan Staf Tata Usaha Kejati Babel bernama Sastiarta duduk di kursi 34 E.
Untuk diketahui, pesawat Lion Air dengan nomor JT 610 dengan rute penerbangan Cengkareng menuju Pangkalpinang mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pukul 06.20 WIB. Pesawat jatuh 13 menit setelah mengudara.
Dalam keterangan tertulis Lion Air, pesawat yang jatuh merupakan pesawat baru dan layak operasi. Pesawat tersebut baru beroperasi pada Agustus 2018 dan jika dihitung saat ini baru mengudara sekitar 2,5 bulan.
Baca: Tangis Keluarga Korban Pesawat Jatuh saat Menyambangi Kantor Pusat Lion Air
Pesawat mengangkut 178 penumpang dewasa satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi termasuk dalam penerbangan ini. Ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.
Pesawat dikomandoi Capt Bhavye Suneja dengan co pilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.