Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peserta CPNS yang Terindikasi Curang Didiskualifikasi

Peserta tes seleksi kompetisi dasar (skd) calon pegawai negeri sipil (cpns) yang curang akan ditindak tegas.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peserta tes seleksi kompetisi dasar (skd) calon pegawai negeri sipil (cpns) yang curang akan ditindak tegas. 

"Sanksi yang diberikan, satu dia dikeluarkan, dianggap gagal dalam ujian. Entah dia memenuhi passing grade atau tidak. Ketika dia melakukan kecurangan atau baru terindikasi melakukan kecurangan itu gagal, didiskualifikasi," ujar Fitri Wikandari, Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Selain didiskualifikasi, sanski lainnya adalah larangan mendaftar sebagai cpns.

"Yang kedua NIK-nya diblokir, dia enggak bisa mendaftar cpns tahun berikutnya. Biasanya satu tahun berjalan sampai saat ini sesuai peraturan," kata Fitri.

Baca: Update Terbaru Pencarian Korban Lion Air JT610 Jatuh, 26 Kantong Jenazah Diserahkan ke DVI Polri

Fitir menjelaskan, sanksi-sanksi itu diterapkan agar mendapatkan peserta cpns yang benar-benar baik dalam arti kata jujur dan bersih.

"Itu sebagai satu penalti hukuman bagaimana kita mau merekrut birokrat yang jujur dan bersih. Ketika mereka di sistem rekrutmen saja sudah mulai tidak jujur dengan hal itu kan bagaimana bisa," tutur Fitri.

BKN sendiri sudah mengeluarkan aturan untuk mencegah terjadinya kecurangan. 

Berita Rekomendasi

Satu diantaranya para peserta tidak memperkenankan peserta membawa alat komunikasi ke dalam ruangan.

"Yang jelas hanya boleh diperkenankan bawa kartu ujian dan kartu identitas berupa KTP karena log in-nya menggunakan NIK sama seperti mendaftar," kata Fitri di Ruang MH Thamrin, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Minggu (28/10/2018).

Baca: KPU Akan Gelar Rapat Pleno Sikapi Putusan MA Soal Pencalonan OSO

Bahkan, lanjut Fitri, para peserta pun dilakukan sejumlah pemeriksaan guna memastikan tidak alat komuniksi yang lolos ke dalam ruang ujian.

"Di sini screening-nya, filter-nya berlapis dari awal registrasi sampai di sini body checking dengan menggunakan metal detector. Itu kita menghindari hal-hal kecurangan, misal ada yang menggunakan alat penghubung, alat komunikasi, nah itu kita menggunakan metal detector," tutur Fitri.

"Ikat pinggang pun kita lepas supaya enggak ada transmitter atau pemancar di situ. Hal-hal seperti itu kita perhatikan sekali karena sudah SOP kami," sambungnya. (*)

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas